Kopi yang Dikembangkan AI Memukau Para Penikmat Kopi di Helsinki

Pendiri Kaffa Roastery, Svante Hampf, menunjukkan kemasan campuran kopi “AI-conic” yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan di Helsinki, Finlandia, Jumat, 19 April 2024. (Jari Tanner/AP)

J5NEWSROOM.COM, Kaffa Roastery di Helsinki telah menciptakan inovasi unik dengan memadukan teknologi kecerdasan buatan dalam proses pengolahan kopi. Racikan baru mereka, “AI-conic,” dibuat dengan bantuan AI, menghasilkan campuran dari empat jenis biji kopi—Brasil, Kolombia, Ethiopia, dan Guatemala. Proyek ini merupakan kolaborasi antara Kaffa, salah satu tempat pengolahan kopi terbesar di Finlandia, dan perusahaan konsultan AI lokal, Elev.

Menurut Svante Hampf, CEO Kaffa, penggunaan AI dalam proses tradisional seperti ini awalnya terasa tidak mungkin, karena biasanya pengolahan kopi mengandalkan indra manusia untuk mengawasi detail proses. Namun, hasil uji coba membuktikan bahwa racikan yang dihasilkan AI tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga menyaingi campuran buatan para ahli kopi manusia.

AI dalam proyek ini menggunakan alat sederhana seperti ChatGPT untuk memulai eksperimen racikan. AI tidak hanya memilih jenis biji kopi, tetapi juga menciptakan deskripsi rasa dan desain kemasan untuk “AI-conic.” Racikan tersebut memiliki rasa yang digambarkan sebagai perpaduan seimbang antara manis dan buah kopi matang.

Yang menarik, AI memilih untuk menggabungkan empat jenis biji kopi, melampaui kebiasaan pengrajin tradisional yang sering menggunakan dua atau tiga jenis saja. Setelah dilakukan pencicipan dengan mata tertutup, tim Kaffa menemukan bahwa hasil racikan AI tidak perlu disesuaikan, dan bahkan sering lebih unggul daripada racikan manusia.

Finlandia, sebagai negara dengan konsumsi kopi tertinggi di dunia, menjadi tempat ideal untuk meluncurkan inovasi ini. Kaffa Roastery berharap eksperimen ini dapat mendorong diskusi tentang peran teknologi dalam industri kopi, terutama di negara dengan budaya kopi yang kuat dan antusiasme besar terhadap teknologi seperti Finlandia.

Antti Merilehto dari Elev menekankan bahwa AI tidak akan menggantikan para profesional kopi, tetapi dapat membantu mereka bekerja secara lebih inovatif. Sementara itu, Hampf menegaskan bahwa kolaborasi ini menunjukkan potensi AI untuk mendukung berbagai aspek kehidupan, termasuk industri kopi, tanpa menghilangkan kebutuhan akan keahlian manusia.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah