Oleh Naila Ahmad Farah Adiba
MENJADI seorang pemuda di zaman penuh dengan tanda tanya seperti saat ini tentu begitu luar biasa. Banyak kemudahan yang dirasakan melalui teknologi yang digunakan, namun ternyata juga banyak kerusakan yang ditimbulkan. Belum lagi kini marak diberitakan bahwa pelaku dari tindakan kriminal adalah anak muda. Tak perlu disebutkan, teman-teman pasti sudah mengetahuinya.
Miris banget gak sih? Jika kita coba membaca buku-buku sejarah Rasulullah SAW dan para sahabatnya, kita akan menemukan bahwa sahabat Rasulullah kebanyakan dari kalangan anak muda dengan segala kecerdasannya. Dahulu kala mereka selalu menjadi solusi atas segala problematika yang terjadi, bukan malah menjadi biang keladi.
Coba deh bayangkan, dahulu di zaman Rasulullah SAW teknologi belum secanggih saat ini. Bahkan transportasi yang tersedia hanyalah kuda dan unta. Keledai pun hanya digunakan untuk mengangkut barang karena kecil. Namun, dengan segala keterbatasan yang dimiliki, para pemuda di zaman Nabi mampu menyebarkan Islam hingga ke berbagai penghujung negeri.
Padahal, tentu rintangan dan tantangan yang dihadapi bukanlah hal yang mudah untuk ditaklukkan. Cercaan dan hinaan yang ditujukan kepada mereka, mereka balas dengan membuktikan bahwa Islam itu adalah agama yang indah dan damai dalam kehidupan. Hingga akhirnya pengaruh Islam tersebar luas hingga wilayahnya mencapai dua pertiga dunia.
Lalu, dengan segala kecanggihan teknologi saat ini, apakah kita masih enggan dan bermalas-malasan dalam mewujudkan segala cita-cita dan impian kita? Tidakkah kita malu kepada Rasulullah Saw dan para sahabatnya yang telah berjuang dengan sekuat tenaga agar Islam bisa berjaya?
Jika rasa malu itu masih tersisa, cobalah untuk mulai memetakan berbagai rencana kedepannya. Mulailah dengan merancang goals kecil setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahunnya. Kemudian buatlah rencana jangka panjangnya. Dengan begitu, kita sudah selangkah lebih maju untuk berjuang di jalan-Nya.
Selagi kita masih diberikan jatah usia oleh Sang Pencipta, usahakanlah yang terbaik untuk segala rencana-rencana kita. Tapi, pastikan bahwa segala asa yang dimiliki harus berorientasi untuk mengharapkan rida-Nya.
Rugi banget kan kalau masa muda yang sangat berharga ini kita sia-siakan begitu saja. Maka, mulai saat ini bulatkan tekad untuk berjuang dengan skill dan potensi masing-masing yang kita miliki untuk berjuang melanjutkan kehidupan Islam.
Jangan pernah merasa bahwa diri kita tak berharga. Karena setiap hal di dunia ini butuh berpasang-pasangan dan saling bersinergi agar tak ada yang merasa bahwa dirinya tak mampu untuk berbuat apa-apa.
Ibaratnya gini deh, kalau sandal itu kanan semua tidak ada kirinya, maka sandal tersebut tidak bisa digunakan karena tidak serasi. Maka keberagaman itu sangat dibutuhkan untuk melatih keserasian dalam jalan perjuangan.
Tenanglah, tidak ada yang membedakan kita semua dihadapan Allah SWT kecuali tingkat ketakwaan masing-masing. Maka, teruskan segala hal yang kita mampu untuk kita lakukan hingga indahnya Islam bisa tersebar ke seluruh penjuru alam.
Kini, sudah saatnya tancapkan niat dan bulatkan tekad kita bersama, bahwa inilah saatnya kita merajut asa untuk membumikan kembali peraturan Islam yang mengatur segala aspek kehidupan.*
Wallahu a’lam bish showwab.
Penulis adalah siswi MAN Batam