Malaysia Tolak 2 Kapal yang Membawa Hampir 300 Pengungsi Rohingya

Perahu dengan pengungsi Rohingya yang mencoba memasuki negara itu di pulau resor timur laut Langkawi, Malaysia. (Foto: VOA)

J5NEWSROOM.COM, Malaysia – Pihak berwenang Malaysia pada Sabtu (4/1) mengonfirmasi bahwa mereka telah menolak dua kapal yang membawa hampir 300 orang yang diyakini sebagai pengungsi Muslim Rohingya. Kapal-kapal ini berusaha memasuki negara tersebut secara ilegal setelah sebuah kapal berisi 196 orang Rohingya mendarat pada Jumat (3/1) pagi di pantai Langkawi, sebuah pulau resor di Malaysia. Semua orang di kapal tersebut ditahan oleh pihak berwenang.

Badan Penegakan Maritim Malaysia melaporkan bahwa pada Jumat malam, dua kapal lain yang juga diyakini membawa pengungsi Rohingya terdeteksi di lepas pantai Langkawi. Penumpang kapal-kapal tersebut dilaporkan mengalami kelelahan dan kekurangan persediaan makanan serta air. Sebagai tanggapan, pihak berwenang memberikan bantuan, termasuk makanan dan air minum, sebelum mengawal kedua kapal tersebut keluar dari perairan Malaysia.

Badan Penegakan Maritim Malaysia tidak mengungkapkan tujuan kapal-kapal tersebut atau memberikan informasi lebih lanjut mengenai asal usul mereka. Namun, banyak pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh sering kali diperdagangkan oleh penyelundup manusia untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara-negara lain, termasuk Malaysia.

Malaysia, yang menjadi tujuan populer bagi Rohingya mengingat mayoritas penduduknya beragama Islam, telah menampung banyak pengungsi dari Myanmar. Namun, negara ini kini berusaha untuk membatasi jumlah pengungsi yang masuk, khawatir akan gelombang besar pengungsi yang datang dengan kapal. Pada akhir November 2024, sekitar 111.410 pengungsi dan pencari suaka Rohingya terdaftar di Komisaris Tinggi Pengungsi PBB di Malaysia, yang mencakup sekitar 58 persen dari total populasi pengungsi di negara tersebut.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah