Ekspor PLTS ke Singapura, Peluang Sejahterakan Masyarakat Pulau-Pulau di Provinsi Kepri

Ketua DPD RI terpilih periode 2024-2029 Sultan B Najamudin (tengah) didampingi Wakil Ketua DPD RI terpilih GKR Hemas (kanan) menerima palu sidang dari anggota DPD periode 2024-2029 Ismeth Abdullah (kiri) saat Sidang Paripurna Pemilihan Pimpinan DPD RI, Rabu (2/10/2024). (Foto: Antara Foto/Aditya Pradana Putra/YU)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Pemerintah Singapura berencana untuk memasukkan pasokan Pembangkit Listrik tenaga surya (PLTS) dari luar negeri terutama Indonesia, akan sangat berdampak positif bagi Indonesia. Karena wilayah Indonesia lah yang termasuk sangat dekat dengan Singapura terutama Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Provinsi Kepri memiliki wilayah yang sangat luas, dengan 2.500 pulau dan hampir semuanya berpotensi untuk menjadi titik lokasi pengelolaan listrik tenaga surya. Namun sampai saat ini belum sepenuhnya diolah.

Dari reses di 38 titik, anggota DPD RI Drs. Ismeth Abdullah (B-39) menampung aspirasi masyarakat di beberapa wilayah di Provinsi Kepri, seperti di Kabupaten Karimun, Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Lingga.

“Masyarakat di sana hampir semuanya mengeluhkan kekurangan pasokan listrik dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah-rumah tangga, sekolah, rumah sakit, pusat perdagangan, hotel, penerangan jalan, maupun sektor usaha,” ujar Ismeth Abdullah.

Ditambahkannya, masyarakat di wilayah pulau-pulau tersebut sangat antusias mendapatkan informasi adanya program pembelian Listrik Tenaga Surya oleh Singapura dari Indonesia.

Apalagi beberapa investor dari dalam negeri sudah bekerjasama dengan Investor dari luar negeri, dan mereka sejak beberapa bulan yang lalu juga sudah melakukan survei di beberapa pulau-pulau di Provinsi Kepri tersebut.

“Fenomena listrik yang sering mati, dan sangat kurang pasokan tersebut disampaikan warga di setiap pertemuan saat Reses menjaring aspirasi masyarakat, serta disampaikan juga secara tertulis oleh masyarakat,” ungkap mantan Gubernur Provinsi Kepri itu.

Sebagaimana diketahui dari produksi PLTS itu, sekitar 30% nya akan disalurkan untuk kebutuhan masyarakat di lokasi-lokasi tempat PLTS itu didirikan. Inilah yang diharapkan masyarakat di sana.

“Sehingga yang tadinya kehidupan sehari-hari berada dalam kegelapan atau listrik yang hidup-mati, menjadi terang benderang. Listrik yang mencukupi untuk kehidupan sehari-hari, baik untuk rumah-rumah tangga, sekolah, rumah sakit, pusat perdagangan, hotel, penerangan jalan, maupun sektor usaha. Mereka semua bersedia membayar listrik tersebut kepada PLN, sebagaimana selama ini mereka juga membayar namun pasokan listriknya masih sangat-sangat minim sekali,” papar mantan Ketua Otorita Batam (OB) itu menjelaskan.

Untuk itu, tegas Ismeth, sangat diharapkan sekali perhatian pemerintah pusat terutama kementerian terkait untuk menindak lanjuti rencana pembelian PLTS oleh Singapura itu dengan sungguh-sungguh demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Disamping itu juga akan membuka lapangan kerja yang besar sekali bagi wilayah pulau-pulau di Provinsi Kepri. Hal ini dengan sendirinya akan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi warga di sana.

“Saya juga menghimbau kepada Pemerintah Provinsi Kepri untuk dapat kiranya segera menindaklanjuti peluang baik untuk kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepri, terutama yang berada di pulau-pulau tersebut,” pungkas Ismeth Abdullah.

Editor: Agung