J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto berencana mengevaluasi sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dianggap kurang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Langkah ini bertujuan memastikan anggaran negara digunakan secara tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Demikian ungkap Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dalam diskusi bertajuk Paparan Pembangunan Indonesia 2025: Harapan dan Tantangan di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
“Pak Prabowo akan mengevaluasi PSN yang dinilai kurang berguna bagi masyarakat. Beliau berkomitmen memperbaiki arah pembangunan agar lebih berpihak kepada kepentingan rakyat,” ujar Dasco.
Menurut Dasco, evaluasi PSN ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo untuk mengefisienkan belanja negara. Proyek-proyek yang tidak produktif atau tidak mendukung kesejahteraan masyarakat akan ditinjau ulang, dan jika diperlukan, dihentikan.
Langkah ini juga mencakup optimalisasi penggunaan aset negara, seperti lahan sawit, serta penghematan pengeluaran kementerian dan lembaga. Meski berpotensi menuai resistensi dari beberapa pihak, Dasco menegaskan bahwa Prabowo tetap berkomitmen melaksanakannya.
“Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan benar-benar membawa manfaat nyata bagi rakyat. Semua keputusan diambil dengan keberanian untuk menghadapi risiko,” kata Dasco.
Proyek Strategis Nasional Era Jokowi
Proyek Strategis Nasional (PSN) pertama kali diluncurkan pada era Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 3 Tahun 2016. Hingga akhir masa jabatannya, Jokowi mencatat total 158 PSN dengan nilai investasi mencapai Rp5.946 triliun.
Sejumlah PSN, seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan kawasan industri, berhasil mempercepat konektivitas dan pengembangan ekonomi regional. Contohnya, Tol Trans-Jawa sepanjang 1.167 km yang selesai pada 2019 dan telah meningkatkan efisiensi logistik di Pulau Jawa.
Namun, beberapa proyek lain mendapat kritik karena dianggap tidak memberikan dampak langsung yang signifikan bagi masyarakat atau mengalami kendala teknis dan pembengkakan anggaran. Misalnya, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menelan biaya lebih dari Rp113 triliun dan sempat tertunda peluncurannya.
Prabowo berkomitmen untuk menjadikan evaluasi PSN sebagai langkah strategis guna menyelaraskan program pembangunan dengan kebutuhan masyarakat.
“Melalui evaluasi ini, Presiden ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan oleh negara benar-benar memberikan manfaat maksimal,” ujar Dasco.
Ke depan, langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap pembangunan sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Editor: Agung