J5NEWSROOM.COM, Seychelles – Seychelles, sebuah negara kepulauan di Samudra Hindia, terkenal dengan keindahan alamnya namun juga menghadapi masalah serius terkait perdagangan heroin. Negara ini terletak di jalur utama penyelundupan heroin yang berasal dari Afghanistan, dan tingkat kecanduan heroin di Seychelles termasuk yang tertinggi di dunia. Sekitar 10% dari populasi Seychelles dilaporkan kecanduan heroin, menurut studi yang didanai oleh AS dan Uni Eropa pada 2023.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Seychelles meluncurkan program metadon dan inisiatif pertukaran jarum suntik. Di sisi lain, perdagangan narkoba yang melintasi negara ini tidak hanya berpengaruh pada Seychelles, tetapi juga mengarah ke pasar-pasar narkoba internasional di Afrika, Eropa, dan Amerika Utara.
AS dan China bersaing dalam memberikan bantuan kepada Seychelles untuk memerangi masalah ini. Amerika Serikat berfokus pada kerja sama dengan Angkatan Pertahanan Seychelles dan Penjaga Pantai, memberikan pelatihan serta dukungan dalam pencegatan narkoba. Sementara itu, China juga memberikan bantuan dengan pelatihan bagi petugas Seychelles dan penyediaan kapal untuk armada penjaga pantai.
Seorang pengguna heroin, Romeo Pierre, yang kini menjalani program pemulihan metadon, mencatat bahwa pengalaman tragis di masa kecilnya, yaitu kehilangan ayahnya, menjadi salah satu alasan dia terjerumus ke dalam kecanduan. Setelah lebih dari setahun menjalani pemulihan, ia berharap bisa berhenti mengonsumsi metadon dan menjalani hidup bebas narkoba.
Masalah narkoba di Seychelles terus menjadi tantangan besar bagi negara ini, namun dengan adanya dukungan internasional dan inisiatif lokal, diharapkan negara ini dapat mengatasi krisis tersebut dan memberikan kesempatan bagi warganya untuk sembuh dan mengubah hidup mereka.
Editor: Agung