J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menyatakan akan mendalami penemuan jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostepan (75), seorang purnawirawan Badan Intelijen Negara (BIN), yang ditemukan di perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Hariyanto, menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian Brigjen Hendrawan. “Kita dalami dulu ya,” ujar Hariyanto, Rabu (15/1/2025).
Brigjen Hendrawan diketahui merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1972, satu angkatan dengan mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI (Purn) Sumarsono. Ia sempat bertugas sebagai Komandan Peleton Yonzipur 2/SG dan menjalani operasi Seroja di Timor Timur pada 1976. Setelah pensiun dari dinas militer, Hendrawan aktif di BIN dengan jabatan terakhir sebagai Tim Ahli Deputi pada 2015.
Jenazah Hendrawan pertama kali ditemukan oleh nelayan dalam kondisi sudah membengkak di bagian perut dan kaki. Saat ditemukan, ia mengenakan pakaian bermotif belang horizontal, celana jeans hitam, dan sabuk hitam. Di tubuhnya juga ditemukan kartu keanggotaan TNI dan BIN.
Informasi dari rekaman CCTV menunjukkan bahwa korban mengendarai mobil Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB menuju Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB. Mobil tersebut terlihat melaju hingga ujung dermaga Kade 07-08 sebelum akhirnya terjatuh ke laut.
Hariyanto menegaskan bahwa penyelidikan terhadap peristiwa ini akan dilakukan secara menyeluruh. “Brigjen Hendrawan sudah lama meninggalkan dinas kemiliteran, tetapi kami akan mendalami segala informasi terkait kejadian ini,” kata Hariyanto.
Hendrawan tercatat lahir pada 24 Oktober 1949. Riwayat hidupnya mencerminkan dedikasi panjang sebagai prajurit TNI dan pengabdiannya di dunia intelijen.
Saat ini, Mabes TNI bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengungkap penyebab pasti kematian Brigjen Hendrawan dan memastikan tidak ada pelanggaran prosedur dalam insiden tersebut.
Editor: Agung