Perketat Pengawasan PMK agar Peternakan Rakyat Tidak Terpuruk

Ilustrasi Sapi di Peternakan. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak di Indonesia, khususnya di sektor peternakan, menuntut perhatian serius dari berbagai pihak untuk menjaga kestabilan produksi daging dalam negeri. Anggota DPD asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid, menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap penyebaran PMK, yang dapat mengancam perekonomian peternak dan industri peternakan.

Mirah mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan NTB, terutama di Pelabuhan Bima dan Pelabuhan Badas di Pulau Sumbawa, yang meningkatkan pengawasan terhadap hewan ternak yang akan dikirim keluar NTB. Ia menekankan bahwa pengawasan ini sangat krusial untuk memastikan ternak yang dipindahkan dalam kondisi sehat dan bebas dari PMK.

Senator Mirah menyoroti perlunya pemeriksaan klinis dan optimalisasi masa karantina untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit. Lebih lanjut, ia mendesak pemerintah pusat untuk memberikan dukungan penuh kepada Karantina NTB, baik dalam hal sumber daya maupun teknologi, agar pengawasan dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Mirah juga menekankan pentingnya edukasi kepada peternak mengenai bahaya PMK dan langkah-langkah pencegahannya. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran peternak akan pentingnya menjaga kesehatan ternak mereka, yang tidak hanya melindungi usaha mereka, tetapi juga memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.

Di sisi lain, Komite Pendayagunaan Pertanian, Teguh Boediyana, memperingatkan dampak besar yang ditimbulkan oleh wabah PMK. Ia menyatakan bahwa PMK dapat menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi yang sangat besar, mengingat peternakan rakyat merupakan tulang punggung sektor peternakan Indonesia. Teguh mengingatkan pemerintah untuk tidak menganggap enteng masalah ini dan segera mengambil langkah-langkah yang lebih maksimal dalam penanganan wabah PMK.

Kekhawatiran ini menunjukkan bahwa pengawasan yang lebih ketat dan tindakan pencegahan yang lebih efektif sangat diperlukan agar wabah PMK tidak menyebar lebih luas, mengingat potensi dampaknya yang sangat besar terhadap sektor peternakan dan perekonomian Indonesia.

Editor: Agung