J5NEWSROOM.COM, Jalur Gaza – Puluhan truk yang membawa minyak dan pasokan lainnya memasuki kota Rafah di Gaza selatan pada Senin, 20 Januari 2025, setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai pada pagi hari Minggu.
Pada fase pertama gencatan senjata, pasukan Israel akan mundur ke zona penyangga sekitar satu kilometer dari perbatasan Gaza dengan Israel. Sebagian besar penduduk Gaza yang sebelumnya tinggal di kamp-kamp pengungsian kini ingin kembali ke rumah mereka, meskipun banyak di antaranya yang hancur atau rusak parah.
Beberapa orang mulai kembali ke daerah-daerah yang terdampak perang di Rafah, di mana banyak wilayah yang rata dengan tanah setelah delapan bulan serangan militer Israel. Rekaman dari kantor berita Associated Press menunjukkan sebagian besar wilayah Rafah telah hancur, dengan penduduk mencari puing-puing rumah mereka.
Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika militan Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang. Sekitar 100 sandera diyakini masih berada di Gaza, dengan lebih dari sepertiganya diperkirakan tewas.
Serangan balasan dari militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, menyebabkan 1,9 juta dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi. Lebih dari 46.000 warga Palestina tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang melaporkan bahwa lebih dari setengah korban adalah wanita dan anak-anak, namun tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang. Sementara itu, militer Israel menyatakan telah menewaskan lebih dari 17.000 militan, meskipun tanpa memberikan bukti yang jelas.
Editor: Agung