J5NEWSROOM.COM – Dunia teknologi baru-baru ini dikejutkan dengan peluncuran aplikasi kecerdasan buatan (AI) terbaru dari startup asal Tiongkok, DeepSeek, yang dirilis pada 15 Januari 2025.
Dalam waktu singkat, aplikasi ini telah mencapai lebih dari satu juta unduhan. Dikenalkan oleh Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Co., Ltd, DeepSeek menawarkan inovasi AI dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan para pesaingnya, sekaligus memberikan teknologi canggih yang menjadi ancaman serius bagi raksasa teknologi global.
Peluncuran DeepSeek juga berdampak besar pada pasar saham. Pada hari Senin, 29 Januari 2025, Nvidia, salah satu perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat, mengalami penurunan nilai pasar sebesar $593 miliar dalam satu hari akibat aksi jual besar-besaran yang terjadi. Hal ini menjadi peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di Wall Street.
DeepSeek dikenal dengan dua teknologi unggulannya, yaitu DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1. DeepSeek-V3 adalah model AI canggih dengan 671 miliar parameter, yang dilatih menggunakan 14,8 triliun data teks. Model ini dirancang untuk menawarkan efisiensi biaya yang lebih tinggi, namun tetap mampu bersaing dengan model terkenal seperti GPT-4 dan Claude-3.5-Sonnet. Menurut situs resmi DeepSeek, V3 unggul dalam menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat, meskipun mereka mengakui tantangan terkait ukuran besar unit yang diperlukan untuk penerapan model ini, yang dapat menjadi beban bagi tim kecil.
Sementara itu, DeepSeek-R1 merupakan model yang dirancang khusus untuk penalaran mendalam. Versi pertama, DeepSeek-R1-Zero, dilatih menggunakan metode reinforcement learning tanpa data awal, dan menghasilkan kemampuan penalaran yang luar biasa. Model ini kemudian dikembangkan menjadi DeepSeek-R1, yang lebih kuat dan lebih efektif dalam menghadapi tantangan. Salah satu varian model ini, DeepSeek-R1-Distill-Qwen-1.5B, bahkan melampaui performa GPT-4 pada uji coba matematika.
Aplikasi DeepSeek juga dilengkapi dengan berbagai fitur berguna, seperti kemampuan membaca dokumen dengan cepat, pencarian web satu sentuhan, tanya jawab cerdas, serta penyelesaian masalah kompleks. Pengguna dapat dengan mudah mengajukan pertanyaan atau menyelesaikan tugas-tugas rumit menggunakan teknologi ini.
Selain itu, DeepSeek API yang kompatibel dengan OpenAI memungkinkan pengembang untuk mengintegrasikan teknologi ini dalam berbagai aplikasi. Sistem pembayaran berbasis token membuat layanan ini lebih fleksibel dan terjangkau bagi banyak pengguna.
Meskipun demikian, DeepSeek mengakui adanya beberapa tantangan, seperti sensitivitas model terhadap jenis perintah tertentu dan masalah pencampuran bahasa. Namun, perusahaan optimis bahwa pembaruan perangkat keras dan pengembangan model di masa depan akan mengatasi kendala-kendala ini.
Keberhasilan DeepSeek ini terlihat jelas dari jumlah unduhannya yang melampaui aplikasi ChatGPT di App Store, yang menunjukkan bagaimana inovasi dari Tiongkok ini mulai menyaingi dominasi teknologi AI yang dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan besar dari Amerika Serikat.
Editor: Agung