Lebih dari 40 Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat di Washington Berhasil Ditemukan

Seorang investigator NTSB memeriksa kotak hitam dari penerbangan American Airlines 5342, 31 Januari 2025. (National Transportation Safety Board via AFP)

J5NEWSROOM.COM, Lebih dari 40 jenazah telah ditemukan dari puing-puing tabrakan antara pesawat jet komersial dan helikopter militer yang jatuh di Sungai Potomac pada Rabu malam, 29 Januari 2025. Tim pemadam kebakaran dan layanan darurat di Washington melaporkan temuan ini pada Jumat, 31 Januari 2025.

Operasi pencarian korban masih berlanjut untuk menemukan seluruh 67 orang yang dipastikan tewas dalam kecelakaan itu. Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), yang memimpin penyelidikan, telah berada di lokasi kejadian bersama tim medis darurat setempat.

Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan adalah Bombardier CRJ700, yang dioperasikan oleh anak perusahaan American Airlines, PSA Airlines, dengan 64 penumpang dan awak di dalamnya. Sementara itu, helikopter militer jenis UH-60 Black Hawk milik Angkatan Darat AS membawa tiga kru. Tidak ada korban selamat dalam peristiwa tragis ini.

Pada Kamis malam, NTSB mengonfirmasi bahwa perekam suara kokpit serta perekam data penerbangan dari pesawat telah ditemukan dan sedang dievaluasi di laboratorium. Namun, hingga Jumat, kotak hitam dari helikopter masih belum ditemukan. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengatakan bahwa data dari perangkat tersebut akan membantu mengungkap siapa yang menerbangkan helikopter saat kejadian.

Menurut Hegseth, kru helikopter tengah menjalani latihan penerbangan malam dan dilengkapi dengan kacamata khusus untuk kondisi minim cahaya. Namun, belum dipastikan apakah mereka menggunakannya saat tabrakan terjadi. Selain itu, ketinggian terbang helikopter sebelum kecelakaan masih dalam penyelidikan. Insiden ini terjadi saat pesawat komersial tengah bersiap untuk mendarat di Bandara Nasional Reagan.

Penyelidikan juga berfokus pada komunikasi antara kru pesawat dan menara pengawas lalu lintas udara. Laporan dari The Washington Post pada Kamis mengungkapkan bahwa jumlah petugas di menara pengawas saat kejadian tidak mencukupi. Hanya dua orang yang bertugas mengerjakan pekerjaan empat orang, dan satu di antaranya bahkan meninggalkan shift lebih awal. Akibatnya, hanya satu petugas yang menangani lalu lintas udara pesawat dan helikopter secara bersamaan, sesuatu yang diperbolehkan menurut standar Administrasi Penerbangan Federal (FAA) tetapi dianggap kurang ideal.

Menanggapi kecelakaan ini, FAA membatasi lalu lintas helikopter di sekitar Bandara Reagan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sementara itu, Senator Tim Kaine dan Mark Warner dari Virginia mengungkapkan bahwa mereka telah lama mengkhawatirkan tingginya volume lalu lintas udara di wilayah Washington. Namun, mereka akan menunggu hasil penyelidikan sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Di Gedung Putih, Presiden Donald Trump menyalahkan kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di pemerintahan sebelumnya atas kecelakaan ini. Menurutnya, kebijakan tersebut telah menurunkan standar perekrutan pengendali lalu lintas udara, dan ia telah mencabut inisiatif tersebut melalui perintah eksekutif.

Organisasi Seluncur Indah AS mengonfirmasi bahwa beberapa atlet, pelatih, dan anggota keluarga mereka termasuk di antara korban kecelakaan. Selain itu, media Rusia melaporkan bahwa pasangan juara dunia seluncur indah, Evgenia Shishkova dan Vadim Naumov, juga berada di dalam pesawat tersebut. Trump menyatakan bahwa pemerintahannya akan membantu proses pemulangan jenazah mereka ke Rusia.

Kecelakaan ini menjadi peristiwa penerbangan paling mematikan di AS sejak 2001, ketika pesawat American Airlines jatuh di Belle Harbor, New York, dan menewaskan 260 orang.

Editor: Agung