55 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat Telah Ditemukan dan Diidentifikasi

Para kru pemulihan dan penyelamatan terus bekerja di dekat reruntuhan pesawat American Airlines di Sungai Potomac dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, di Arlington, Virginia, pinggiran Washington DC, Minggu 2 Februari 2025.

J5NEWSROOM.COM, Pihak berwenang mengumumkan pada hari Minggu (2/2) bahwa sejauh ini 55 jenazah dari 67 korban yang tewas dalam kecelakaan udara terbesar di Amerika Serikat sejak tahun 2001 telah ditemukan. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Layanan Medis Darurat (EMS) Washington, DC, John Donnelly, mengonfirmasi bahwa penyelam masih berupaya untuk menemukan 12 korban lainnya, sementara tim berkomitmen untuk memulihkan jenazah dengan martabat saat mereka bersiap untuk mengangkat puing-puing pesawat dari Sungai Potomac, yang diperkirakan akan dilakukan pada Senin pagi (3/2). Puing-puing pesawat akan dimuat ke truk-truk flatbed dan dibawa ke hanggar untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kolonel Francis B. Pera dari Korps Zeni Angkatan Darat mengungkapkan bahwa proses menghubungkan korban dengan keluarga mereka adalah hal yang memotivasi mereka untuk terus bekerja keras. Beberapa jam setelah insiden, keluarga korban mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat di tepi Sungai Potomac dekat Bandara Nasional Reagan untuk mengenang orang yang mereka cintai.

Kecelakaan yang terjadi pada Rabu malam (29/1) itu melibatkan pesawat penumpang American Airlines yang membawa 64 orang dan helikopter Angkatan Darat Black Hawk yang membawa tiga prajurit. Kedua kendaraan udara ini bertabrakan sebelum jatuh ke Sungai Potomac, menewaskan semua penumpang pesawat dan helikopter. Beberapa penumpang pesawat merupakan peseluncur yang baru saja kembali dari Kejuaraan Seluncur Indah AS, sementara yang lainnya adalah pemburu yang baru selesai melakukan perjalanan berpemandu.

Menteri Transportasi, Sean Duffy, dalam konferensi pers pada hari Minggu, menyampaikan berbagai pertanyaan terkait kecelakaan tersebut, termasuk tentang kondisi staf di menara kontrol lalu lintas udara dan apakah pilot Black Hawk menggunakan kacamata penglihatan malam. Ia mengingatkan bahwa penyelidikan federal masih berlangsung, meskipun beberapa pertanyaan mengenai kecelakaan ini mulai muncul.

Investigasi awal yang dilakukan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menunjukkan data yang bertentangan mengenai ketinggian pesawat dan helikopter sebelum tabrakan. NTSB berharap dapat merilis laporan awal dalam 30 hari, meskipun investigasi lengkap kemungkinan akan memakan waktu lebih lama.

Kecelakaan ini merupakan yang paling mematikan di Amerika Serikat sejak 12 November 2001, saat pesawat American Airlines jatuh di Queens, New York, menewaskan 265 orang. Para pakar keselamatan penerbangan menekankan bahwa perjalanan udara sangat aman, meskipun wilayah udara padat di sekitar Bandara Nasional Ronald Reagan dapat menjadi tantangan bagi pilot, bahkan yang berpengalaman sekalipun.

Editor: Agung