J5NEWSROOM.COM, Bogor – Sidang perdana Dewan Pertahanan Nasional (DPN) diadakan di Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat siang, 7 Februari 2025, dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pidato pembukanya, Prabowo menjelaskan bahwa pembentukan DPN telah diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002, namun baru terwujud pada tahun 2024.
“Ini berarti, setelah 22 tahun sejak Undang-Undang disahkan, akhirnya kita memiliki Dewan Pertahanan Nasional sesuai dengan perintah Undang-Undang,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menekankan pentingnya aspek pertahanan bagi negara, sesuai dengan tujuan nasional yang tercantum dalam UUD 1945. “Tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Azas pertama adalah azas perlindungan, yaitu azas pertahanan,” tegasnya.
Menurut Prabowo, dalam bernegara, aspek ekonomi saja tidak cukup untuk menjamin kemakmuran bangsa. Diperlukan semangat survival melalui penguatan sistem pertahanan nasional. “Sekarang, yang berlaku adalah aliran bernegara berdasarkan azas sub-realisme, di mana adanya negara bertujuan untuk survival bagi bangsa kita,” jelasnya.
Hadir mendampingi Prabowo dalam sidang tersebut adalah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman, dan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Selain itu, juga hadir Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala BIN Herindra, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan para kepala staf angkatan, serta sejumlah menteri penting.
Menteri-menteri yang hadir antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan.
Editor: Agung