![](https://j5newsroom.com/wp-content/uploads/2025/02/KEVIN-WU-1024x502.jpg)
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Masyarakat tampak mengantre dengan tertib untuk menikmati lontong Cap Go Meh di Vihara Amurva Bhumi, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 11 Februari 2025.
Anggota DPRD DKI Fraksi PSI, Kevin Wu, yang hadir dalam acara tersebut, menyebut tradisi ini memiliki makna penting bagi warga Tionghoa karena menjadi momen untuk berkumpul dan berdoa bersama.
“Kami menjalankan tradisi berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kepada dewa-dewi, demi menutup perayaan Imlek yang berlangsung selama 15 hari dengan kebersamaan dan perayaan bersama,” ujar Kevin Wu.
Kevin menambahkan bahwa tradisi Cap Go Meh telah berlangsung lebih dari 4.000 tahun dan tetap lestari hingga saat ini.
“Ini menunjukkan akulturasi budaya di mana budaya bangsa Indonesia berpadu dengan budaya Tionghoa, salah satunya melalui lontong Cap Go Meh yang awalnya hanya disajikan saat perayaan ini tiba,” tambahnya.
Lontong Cap Go Meh yang kaya akan rempah dengan kuah kari khas menjadi hidangan utama dalam acara tersebut, dipadukan dengan semur kentang, tahu, dan telur.
“Di daerah Sumatera dan Kalimantan, ada tambahan perpaduan kelapa dan bumbu rempah lainnya. Peringatan seperti ini jika dikaitkan dengan makanan khas tentu akan menjadi sesuatu yang menarik,” jelas Kevin.
Selain menikmati hidangan khas, warga juga disuguhkan pertunjukan Barongsai di pelataran vihara, yang semakin menambah kemeriahan acara.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, turut menghadiri perayaan Cap Go Meh ini. Politisi Gerindra tersebut mengapresiasi keberagaman budaya yang tetap terjaga hingga kini.
“Ini merupakan bagian dari keberagaman kita sejak dulu hingga sekarang. Cap Go Meh menjadi penutup perayaan Imlek 2025,” ujar Fadli Zon.
Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama, Supriyadi, serta Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Francine Widjojo.
Sumber: RMOL
Editor: Agung