Oleh Imam Shamsi Ali
NISFU Sya’ban atau dikenal juga dengan “Laelatul Bara’ah” atau malam pengampunan atau keselamatan (dari api neraka). Di Asia Selatan (Khususnya India, Pakistan Bangladesh) kata yang biasa dipakai untuk malam ini adalah “Shabe Baraat” atau malam penerimaan atau diangkatnya amalan manusia.
Ketiga kata ini menjadi signifikan karena mewakili banyak keutamaan-keutamaan Nisfu Sya’ban. Dan karena keutamaan-keutamaannya itulah umat Islam di Asia Selatan khususnya (dan dunia) menjadikan malam ini menjadi sangat penting. Mereka biasanya meramaikan Masjid-Masjid melakukan berbagai ibadah dan memohon penerimaan amal sekaligus mengharap pengampunan dari Allah SWT.
Ada banyak Hadits Rasulullah SAW yang menyampaikan kelebihan-kelebihan (keutamaan) Nisfu Sya’ban ini. Walaupun sebagian besar dari hadits-hadits itu adalah lemah atau dhoif, namun tidak mengurangi nilainya untuk dijadikan motivasi dalam melakukan ibadah-ibadah dan pendekatan (taqarrub) kepada Allah SWT.
Diantara keutamaan-keutamaan (fadhail) malam Nisfu Sya’ban adalah sebagai berikut:
1. Malam Pengampunan Dosa: Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT turun ke langit dunia pada malam Lailatul Bara’ah dan mengampuni dosa lebih banyak dari jumlah bulu domba.” (HR. Ibn Majah)
2. Malam Dekatnya Allah SWT: Imam al-Syafi’i meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT lebih dekat kepada hamba-Nya pada malam Lailatul Bara’ah daripada pada malam Lailatul Qadar.” (HR. al-Syafi’i)
3. Malam Penulisan Takdir: Menurut hadits, pada malam Lailatul Bara’ah, Allah SWT menuliskan takdir umat manusia untuk setahun ke depan. (HR. al-Baihaqi)
4. Malam Ibadah dan Doa: Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan ibadah dan berdoa pada malam Lailatul Bara’ah. (HR. al-Tirmidzi)
Doa malam Nisfu Sya’ban:
“Allahumma ya dzal manni wala yumannu ‘alaih, ya dzal jalali wal ikram, ya dzatthouli wal in’am, la ilaha illa anta. Dzahra lal laji’ina, wa jahr al mustajirina, wa aman al khaifina. Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw matrudan aw muqattaran ‘alayya fi rizqi, fa amhu Allahumma bi fadhlika. Fa innaka qadha’ al-haqqa wa la yughadiyu ‘alayk.”
5. Malam Pemberian Ampunan: Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT memberikan ampunan kepada orang-orang yang berdoa pada malam Lailatul Bara’ah.” (HR. Imam Ahmad)
6. Malam Pembukaan Pintu Langit: Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam Lailatul Bara’ah, pintu-pintu langit dibuka, dan doa-doanya diterima.” (HR. al-Tabarani)
Di malam Lailatul Nisfu Sya’ban dianjurkan untuk memperbanyak ibadah secara umum, baik sholat-sholat sunnah seperti qiyamul lail (tahajud), dzikir, istighfar maupun bacaan Al-Quran (tilawatil Qur’an) dan sedekah.
Juga dianjurkan mendekatkan hubungan kekeluargaan, saling mengunjungi dan/atau berkomunikasi antara anggota keluarga dan jamaah. Hal ini karena Allah tidak memberikan pengampunanNya kepada “musyaahin” atau seseorang yang merenggangkan atau memutuskan hubungan silaturahmi dengan keluarga dan jamaah.
Demikian sedikit catatan tentang malam Nisfu Sya’ban. Semoga menambah pengetahuan atau minimal mengingatkan kita semua bahwa di malam itu terbuka kesempatan untuk menambah amalan dan kedekatan kita kepada Allah SWT.
Semoga Allah ridho dengan semua amalan-amalan kita dan mengampuni segala kesalahan dan dosa kita. Amin!*
Penulis adalah Direktur/Imam Jamaica Muslim Center & Presiden Nusantara Foundation Amerika Serikat. Artikel ini di-japri penulis ke J5NEWSROOM.COM, Selasa (11/2/2025).