
J5NEWSROOM.COM, Sebanyak tiga orang dipanggil tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan X-ray di Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian (Kementan).
Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyatakan bahwa pada Kamis, 13 Februari 2025, tim penyidik memanggil tiga orang sebagai saksi dalam perkara yang hingga kini belum diumumkan siapa tersangkanya.
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ujar Tessa kepada wartawan, Kamis siang, 13 Februari 2025.
Ketiga saksi yang dipanggil adalah Agung Rahmadi, seorang wiraswasta, Muhammad Saban selaku Direktur PT Mitra Karya Seindo, dan Sunarto Sulai selaku Direktur PT Anugerah Maju Bersama Cemerlang.
Pada Jumat, 16 Agustus 2024, KPK secara resmi mengumumkan penyidikan terkait dugaan korupsi dalam pengadaan X-ray di Barantan Kementan untuk tahun anggaran 2021. Penyidikan kasus ini telah dimulai sejak 12 Agustus 2024.
Terdapat tiga jenis pengadaan yang diduga dikorupsi, yakni X-ray statis, mobile X-ray, dan X-ray trailer atau kontainer.
Selain itu, pada 15 Agustus 2024, KPK mengeluarkan Surat Keputusan nomor 1064/2024 yang berisi larangan bepergian ke luar negeri bagi enam orang, yaitu WH, IP, MB, SUD, CS, dan RF. Namun, KPK belum mengungkap identitas lengkap keenam orang tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, KPK telah menetapkan satu orang sebagai tersangka dalam kasus ini, yaitu Wisnu Haryana (WH), mantan Sekretaris Barantan.
Wisnu Haryana sendiri telah mengakui statusnya sebagai tersangka setelah diperiksa di Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 10 September 2024.
Editor: Agung