
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan memeriksa Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, pada Senin, 17 Februari 2025, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan terkait perkara Harun Masiku.
Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, sebelumnya menyampaikan bahwa pemanggilan Hasto akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia juga menjelaskan bahwa keputusan mengenai penahanan tersangka masih dalam pertimbangan tim penyidik, tergantung pada kebutuhan dokumen dan informasi lebih lanjut dalam penyidikan.
Sebelumnya, upaya hukum Hasto melalui praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ditolak oleh hakim Djuyamto pada Kamis, 13 Februari 2025. Permohonannya dinyatakan tidak dapat diterima karena menggabungkan dua perkara pidana dalam satu permohonan, yang seharusnya diajukan secara terpisah.
KPK secara resmi menetapkan Hasto dan Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka pada 24 Desember 2024. Keduanya diduga memberikan suap kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, dan mantan anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina, untuk membantu Harun Masiku dalam perkara pemilihan legislatif. Sebagian uang suap yang diberikan kepada Wahyu Setiawan disebut berasal dari Hasto, meskipun jumlahnya belum dirinci oleh KPK.
Selain itu, Hasto juga diduga terlibat dalam upaya perintangan penyidikan dengan memerintahkan Harun Masiku untuk merendam ponselnya ke dalam air dan melarikan diri saat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 8 Januari 2020.
Editor: Agung