
J5NEWSROOM.COM, Brendon Clark, petugas penghubung untuk Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Tasmania, melaporkan bahwa dari 157 lumba-lumba yang terdampar, hanya 90 ekor yang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Pihak berwenang masih belum dapat memastikan apakah ada di antara mereka yang dapat dikembalikan ke laut.
Clark menjelaskan bahwa tim ahli telah dikerahkan ke lokasi untuk menilai situasi dan menentukan metode terbaik yang dapat diterapkan guna menangani insiden ini secara efektif dan manusiawi. Namun, tantangan besar dihadapi dalam upaya penyelamatan, termasuk sulitnya akses ke pantai, kondisi lautan yang tidak mendukung, serta keterbatasan peralatan khusus di wilayah terpencil tersebut.
Menurut Clark, kejadian ini merupakan pertama kalinya paus pembunuh palsu terdampar di Tasmania sejak tahun 1974. Otoritas setempat kini tengah berupaya mencari solusi terbaik untuk menangani situasi yang kompleks ini.
Editor: Agung