
J5NEWSROOM.COM, Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, memuji peran Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia.
“Dunia benar-benar memandang Anda perihal kepemimpinan yang Anda emban dalam melindungi hutan hujan dunia,” ujar Bjelland dalam keterangannya, Jumat, 21 Februari 2025.
Bjelland menilai bahwa di bawah kepemimpinan Raja Juli Antoni, program kehutanan Indonesia berhasil berjalan selaras dengan pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru.
“Anda telah menunjukkan kepada dunia bahwa program kehutanan bisa berjalan beriringan dengan peluang baru perekonomian dunia,” katanya.
Indonesia dan Norwegia telah menjalin kerja sama dalam sektor kehutanan selama 75 tahun. Menteri Bjelland menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kemitraan dengan Kementerian Kehutanan di bawah kepemimpinan Raja Juli Antoni.
“Kami sangat bangga dengan kerja sama ini. Saya pikir kemitraan kita sejak awal telah dibangun di atas ambisi yang tinggi, serta saling menghormati dan berkomitmen,” ujarnya.
Saat mengunjungi Taman Nasional Gunung Merapi, Bjelland menyoroti pentingnya kerja sama dengan Indonesia dalam menjaga kelestarian hutan. Ia juga mengapresiasi langkah Menhut dalam memastikan keseimbangan antara pembangunan dan konservasi lingkungan.
“Sangat senang berada di sini hari ini, untuk melihat bagaimana pekerjaan dan cara Anda menjaga hutan,” kata Bjelland.
Sebelumnya, Raja Juli Antoni dan Bjelland menggelar pertemuan bilateral di Kantor Kementerian Kehutanan pada 19 Februari 2025 untuk memperkuat kerja sama. Keduanya kemudian melanjutkan kunjungan ke Taman Nasional Gunung Merapi di Yogyakarta hingga melihat langsung program Perhutanan Sosial.
Dalam berbagai kesempatan, Raja Juli Antoni menegaskan bahwa pembangunan harus tetap berjalan seiring dengan pelestarian hutan sebagai pilar utama yang saling berkaitan.
“Pada intinya, pembangunan tidak boleh berhenti. Hutan tetap lestari, dan kesejahteraan masyarakat harus terjamin. Ini adalah pilar yang tidak boleh dipisahkan demi ketahanan pangan,” tutupnya.
Editor: Agung