
J5NEWSROOM.COM, Batam – Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam telah menerima berkas tahap pertama dalam kasus dugaan penyelundupan ratusan unit iPhone XR yang melibatkan tersangka Yeyen.
Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Batam, Tiyan Andesta, mengonfirmasi bahwa berkas perkara tersebut sudah diserahkan oleh Penyidik Bea Cukai dua minggu lalu.
“Berdasarkan berkas yang kami terima, penyidik menetapkan Yeyen sebagai tersangka,” kata Tiyan pada Jumat (21/2/2025).
Tiyan menjelaskan, setelah berkas perkara tahap I diterima, Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan segera melakukan pemeriksaan untuk memastikan kelengkapan dokumen. Jika ditemukan kekurangan dalam persyaratan formil atau materiil, berkas akan dikembalikan ke penyidik dengan status P-19 untuk dilengkapi. Sebaliknya, jika berkas lengkap (P-21), kasus akan dilanjutkan ke tahap II, yaitu penyerahan tersangka beserta barang bukti.
Yeyen ditangkap oleh petugas Bea Cukai di Bandara Internasional Hang Nadim pada 29 Desember 2024 sekitar pukul 16.40 WIB, setelah kedapatan membawa 100 unit iPhone XR yang disembunyikan dalam kopernya. Tindakannya dianggap sebagai penyelundupan berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan.
“Sesuai Pasal 102 UU Kepabeanan, penyelundupan dapat dikenakan pidana penjara hingga 10 tahun dan/atau denda maksimal Rp 5 miliar,” tambah Tiyan.
Kasus ini terungkap setelah koper Yeyen melewati pemeriksaan sinar X-ray di bandara. Petugas yang curiga kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menemukan ponsel tanpa dokumen resmi.
Tiyan menegaskan bahwa proses hukum terhadap Yeyen akan terus berlanjut. Mengingat tingginya nilai ekonomi barang bukti serta dampak negatif dari peredaran barang ilegal, Kejari Batam memberi perhatian serius terhadap kasus ini.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku. Tidak ada toleransi bagi penyelundupan yang merugikan negara dan masyarakat. Proses hukum akan berlangsung transparan dan tegas,” pungkasnya.
Editor: Agung