Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Dikabarkan Kritis

Lilin dan bunga yang dihias diletakkan di samping patung mendiang Paus Yohanes Paulus II di luar Rumah Sakit Gemelli Roma, tempat Paus Fransiskus dirawat karena pneumonia, Sabtu, 22 Februari 2025. (Foto: Vincenzo Livieri/Reuters)

J5NEWSROOM.COM, Italia – Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus berada dalam kondisi kritis pada Sabtu, 22 Februari 2025, setelah mengalami krisis pernapasan asma yang berkepanjangan, yang memerlukan aliran oksigen tinggi. Paus yang telah dirawat di rumah sakit selama seminggu karena infeksi paru-paru kompleks ini juga menerima transfusi darah akibat kondisi yang berkaitan dengan anemia.

Dalam pernyataan resmi, Vatikan menyebutkan bahwa meskipun kondisi Paus masih sadar, rasa sakit yang dialaminya semakin parah dibandingkan hari sebelumnya. Hingga saat ini, prognosisnya masih terbatas. Sebelumnya, tim medis menyatakan bahwa Paus Fransiskus sedang berjuang melawan pneumonia dan infeksi pernapasan kompleks yang membuatnya tetap rentan, sehingga diperkirakan masih harus menjalani perawatan setidaknya selama satu minggu ke depan.

Dalam pembaruan kondisi kesehatan pada Sabtu, Vatikan menyebutkan bahwa Paus Fransiskus tidur dengan nyenyak sepanjang malam. Namun, dokter memperingatkan bahwa ancaman utama yang dihadapi Paus adalah risiko sepsis, yaitu infeksi serius pada darah yang dapat muncul sebagai komplikasi dari pneumonia. Hingga Jumat, 21 Februari 2025, tidak ditemukan tanda-tanda sepsis, dan Paus menunjukkan respons terhadap pengobatan yang diberikan.

Dokter pribadinya, Dr. Luigi Carbone, menyatakan bahwa meskipun belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, Paus Fransiskus masih berada dalam kondisi rentan. “Beliau belum lolos dari bahaya. Pasien dalam kondisi seperti ini bisa mengalami perubahan drastis dalam waktu singkat,” ujarnya.

Paus Fransiskus, yang memiliki riwayat penyakit paru-paru kronis, dirawat di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari 2025 setelah mengalami perburukan bronkitis selama sepekan. Tim medis awalnya mendiagnosis infeksi saluran pernapasan kompleks yang disebabkan oleh kombinasi virus, bakteri, dan jamur, yang kemudian berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya. Untuk mengatasi kondisinya, Paus diberikan kombinasi kortison, antibiotik, serta oksigen tambahan saat diperlukan.

Sementara itu, Vatikan tetap melanjutkan perayaan Tahun Suci meskipun tanpa kehadiran Paus. Pada akhir pekan ini, Vatikan seharusnya menggelar perayaan khusus bagi para diakon sebagai bagian dari rangkaian Tahun Suci, yang diadakan setiap 25 tahun sekali. Namun, karena kondisi kesehatan Paus, perayaan ini tetap berlangsung dengan dipimpin oleh penyelenggara Tahun Suci, tanpa kehadiran langsung dari Paus Fransiskus. Untuk akhir pekan kedua berturut-turut, Paus juga diperkirakan tidak akan memberikan pemberkatan tradisional Minggu siang, kecuali jika kondisinya memungkinkan untuk melakukannya dari Rumah Sakit Gemelli.

Editor: Agung