
J5NEWSROOM.COM, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang menjatuhkan hukuman mati kepada tiga terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Anton Eka Putra, seorang penagih utang yang jasadnya ditemukan terkubur dalam cor semen. Putusan ini dibacakan dalam sidang pada Selasa, 25 Februari 2025, sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
Ketiga terdakwa, yaitu Antoni, Pongki Saputra, dan Kelpfio Firmansya, dinyatakan bersalah berdasarkan Pasal 340 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP. Majelis Hakim yang dipimpin Raden Zainal Arief menegaskan bahwa tidak ada faktor yang dapat meringankan hukuman bagi para terdakwa, mengingat tindakan mereka dilakukan dengan kejam dan menghilangkan nyawa korban tanpa alasan yang dapat dibenarkan.
Menanggapi vonis tersebut, kuasa hukum para terdakwa dari Posbakum Palembang, Supendi, menyatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding bersama kliennya.
Kasus ini bermula dari utang Antoni kepada korban sebesar Rp5 juta yang membengkak menjadi Rp24 juta akibat bunga yang tinggi. Karena kesulitan melunasi utang, Antoni merancang pembunuhan dan mengajak dua rekannya.
Para terdakwa menghabisi korban dengan memukulnya menggunakan kunci pas dan menjerat lehernya dengan seling. Setelah memastikan korban tewas, mereka menguburkan jasadnya di belakang ruko Distro Anti Mahal dan menuangkan semen untuk menyembunyikan jejak kejahatan.
Editor: Agung