
J5NEWSROOM.COM, Myanmar – Delapan puluh empat warga negara Indonesia (WNI) kembali ke Tanah Air semalam dengan menggunakan dua penerbangan dari Thailand, menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, pada Sabtu, 3 Januari. Mereka merupakan kelompok terbaru dari pekerja yang diduga menjadi korban penipuan online scam dan berhasil dipulangkan dari wilayah tersebut.
Selama beberapa tahun terakhir, operasi penipuan siber berkembang pesat di wilayah perbatasan Myanmar yang minim pengawasan hukum. Para pekerja asing dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar, namun pada kenyataannya mereka justru disandera dan dipaksa melakukan penipuan daring.
Di bawah tekanan dari sekutu utama Beijing, Myanmar mulai menindak sejumlah kompleks penipuan dan telah membebaskan sekitar 7.000 pekerja dari lebih dari 24 negara.
Sebanyak 69 pria dan 15 perempuan WNI mendarat di Jakarta setelah melalui negosiasi antara pemerintah Indonesia dan aparat dari Thailand serta Myanmar, kata Judha Nugraha kepada AFP.
“Mereka akan dibawa ke rumah aman dan pusat trauma Kementerian Sosial untuk menjalani proses rehabilitasi,” ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Rolliansyah Soemirat, juga mengonfirmasi kepulangan mereka. Kelompok tersebut, termasuk tiga perempuan hamil, dilaporkan berada dalam kondisi baik dan sehat setelah dievakuasi dari Myanmar.
Mereka tiba di Jakarta menggunakan dua penerbangan AirAsia—satu pada Jumat malam dan satu lagi pada Sabtu dini hari.
Kementerian Luar Negeri sebelumnya telah berhasil memulangkan kelompok pertama yang terdiri dari 46 WNI pada Februari, sehingga total jumlah WNI yang telah dipulangkan sejak bulan lalu mencapai 140 orang.
Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan WNI dibujuk untuk bekerja di negara-negara Asia Tenggara lainnya dengan iming-iming gaji tinggi. Namun, banyak di antara mereka justru menjadi korban jaringan penipuan transnasional.
Antara 2020 hingga September tahun lalu, pemerintah telah memulangkan lebih dari 4.700 WNI yang terjebak dalam operasi penipuan daring dari berbagai negara, termasuk Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam, menurut data Kementerian Luar Negeri.
Editor: Agung