Faktor Pendorong Penguatan Rupiah di Akhir Pekan

Ilustrasi Uang Rupiah

J5NEWSROOM.COM, Penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat, 7 Maret 2025, dipengaruhi oleh meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS.

Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah menguat 45 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.295 per Dolar AS dari sebelumnya Rp16.340. Namun, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia justru melemah ke level Rp16.336 per Dolar AS dari sebelumnya Rp16.315 per Dolar AS.

Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menjelaskan bahwa tekanan terhadap Dolar AS terjadi karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi setelah Presiden AS Donald Trump membuat konsesi bagi Kanada dan Meksiko terkait bea masuk 25 persen yang baru-baru ini diberlakukan.

Selain itu, arah kebijakan ekonomi AS yang tidak jelas membuat Federal Reserve (The Fed) kemungkinan besar akan menahan suku bunga. Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, menilai kebijakan Trump telah mengaburkan prospek ekonomi AS.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi. Data penggajian tenaga kerja non-pertanian yang dirilis Jumat waktu AS diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kekuatan ekonomi. Meskipun pasar tenaga kerja masih kuat, tanda-tanda pelemahan bisa semakin merusak sentimen terhadap ekonomi AS.

Di sisi lain, pasar dalam negeri merespons positif kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadan. Ibrahim menilai langkah pemerintah bersama pelaku usaha dalam memastikan harga pangan tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan penjualan (HAP) sangat penting untuk menjaga inflasi pangan tetap terkendali.

Editor: Agung