
J5NEWSROOM.COM, Athena – Bentrokan pecah di dua kota terbesar Yunani pada Jumat, 7 Maret 2025, ketika demonstran melemparkan bom molotov dan suar di luar gedung parlemen. Insiden ini terjadi saat berlangsungnya debat mosi kecaman terhadap penanganan pemerintah atas kecelakaan kereta api mematikan dua tahun lalu.
Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata, granat kejut, dan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa yang bertindak anarkis. Bentrokan ini pecah tak lama setelah Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mulai berpidato di akhir pembahasan yang berlangsung selama tiga hari.
Meskipun menghadapi mosi kecaman, pemerintahan Mitsotakis berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan hasil pemungutan suara 157-136 yang diumumkan pada Jumat malam. Di dalam gedung parlemen, para aktivis yang berada di galeri pengunjung sempat melemparkan selebaran ke arah anggota parlemen sebelum akhirnya diusir oleh polisi.
Kekerasan juga dilaporkan terjadi di Thessaloniki, kota terbesar kedua di Yunani.
Pemerintahan kanan-tengah Mitsotakis menghadapi tekanan besar akibat kecelakaan kereta api di Tempe pada 2023 yang menewaskan 57 orang dan melukai puluhan lainnya. Dalam aksi protes yang jarang terjadi, empat partai oposisi kiri-tengah dan sayap kiri bersatu mengajukan mosi tidak percaya. Mereka menilai pemerintah gagal mengakui tanggung jawab atas berbagai kegagalan sistem keselamatan kereta api yang terungkap dalam penyelidikan.
Pemimpin oposisi Sosialis, Nikos Androulakis, dalam pernyataannya menuduh pemerintah berusaha menyembunyikan tanggung jawabnya atas tragedi tersebut. “Tidak ada warga Yunani yang akan memaafkan perilaku Anda yang tidak dapat diterima,” ujarnya kepada anggota parlemen, langsung menyasar perdana menteri.
Di sisi lain, Mitsotakis menuding pihak oposisi sengaja merekayasa aksi politik untuk menjatuhkan pemerintahannya. “Ketika saya mengunjungi lokasi kecelakaan… itu adalah momen tersulit dalam hidup saya,” ucapnya membela diri.
Keluarga korban kecelakaan turut hadir dalam aksi protes pada Jumat, mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada para demonstran. Chrysoula Chlorou, yang kehilangan kakaknya dalam tragedi tersebut, menyatakan bahwa aksi protes ini adalah bentuk solidaritas dalam menuntut keadilan. “Orang-orang datang ke sini karena mereka memahami apa yang sedang terjadi dan mereka menuntut keadilan,” ujarnya dalam aksi di pusat Kota Larissa.
Editor: Agung