
J5NEWSROOM.COM, Roma – Paus Fransiskus, yang tengah menjalani perawatan akibat pneumonia, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para dokter dan petugas kesehatan pada Minggu, 9 Maret 2025. Untuk keempat kalinya, ia tidak dapat menyampaikan doa misa secara langsung.
Dalam doa tertulis yang diterbitkan oleh Vatikan, Paus Fransiskus memuji dedikasi para tenaga medis dan sukarelawan yang membantu mereka yang membutuhkan. Ia menyebutkan bahwa dirinya sendiri merasakan perhatian dan ketulusan mereka selama masa perawatan.
Pemimpin umat Katolik dunia berusia 88 tahun ini telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari 2025. Sebelumnya, ia juga pernah dirawat di rumah sakit yang sama untuk operasi usus besar pada 2021 dan operasi hernia pada 2023. Namun, kali ini kondisinya dianggap lebih serius karena ia mengalami beberapa kali krisis pernapasan, yang menimbulkan kekhawatiran terkait proses pemulihannya.
Pada Sabtu, Vatikan melaporkan bahwa Paus mulai menunjukkan respons positif terhadap pengobatan dan mengalami sedikit peningkatan secara bertahap. Meskipun ia tidak mengalami demam, tim dokter masih menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum memberikan prognosis. Buletin medis selanjutnya dijadwalkan terbit pada Senin sore.
Meskipun sedang menjalani perawatan, Paus Fransiskus tetap berupaya menjalankan tugasnya dalam batas kemampuannya. Pada Minggu pagi, ia menerima kunjungan Kardinal Italia Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, serta Uskup Agung Venezuela Edgar Pena Parra, pejabat senior Vatikan lainnya.
Di Lapangan Santo Petrus, umat yang biasanya mendengarkan doa Paus dari jendela Vatikan merindukan kehadirannya. Diana Desiderio, seorang sukarelawan perlindungan sipil di Pescara, menyatakan harapannya agar Paus segera pulih dan kembali menyampaikan pesannya yang membawa ketenangan.
Dalam pesan tertulisnya, Paus Fransiskus kembali menyerukan perdamaian bagi negara-negara yang tengah dilanda konflik, seperti Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo. Ia juga menyuarakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kekerasan di beberapa wilayah di Suriah dan menyerukan penghormatan terhadap seluruh komponen etnis dan agama di negara tersebut.
Sementara itu, umat Katolik yang berkumpul di Rumah Sakit Gemelli turut mendoakan kesembuhan Paus, serta meninggalkan bunga, lilin, dan kartu ucapan sebagai bentuk dukungan. Giuseppe Antonio Perazzo, pria berusia 74 tahun, bahkan datang untuk hari kedua berturut-turut dengan mengenakan jas dan dasi, berharap dapat melihat Paus muncul di jendela rumah sakit. Sebuah poster yang ia bawa berisi pesan agar Paus mengikuti saran para dokter demi kesehatannya.
Editor: Agung