
J5NEWSROOM.COM, Presiden Donald Trump semakin memperuncing perang dagang dengan Kanada dengan mengancam menaikkan tarif terhadap logam. Ancaman ini muncul setelah Kanada berencana menaikkan harga ekspor listrik ke Amerika Serikat, yang kemudian mengguncang pasar saham.
Trump tetap berencana menerapkan tarif awal sebesar 25 persen terhadap Kanada sebagai bagian dari kampanye untuk mempromosikan produk buatan Amerika. “Hal yang benar untuk dilakukan adalah apa yang sedang kita lakukan. Kita akan mendapatkan kembali pekerjaan kita dan kita tidak akan dilecehkan,” ujar Trump.
Ketegangan ini mengingatkan sebagian pelaku usaha terhadap situasi sebelumnya. Ramon Pereiras, yang telah mengelola Taberna del Alabardero selama 36 tahun, menyatakan bahwa bisnisnya tetap bertahan meskipun menghadapi pandemi COVID-19 dan penerapan tarif selama masa jabatan pertama Trump. “Ingat 2018? 2020? Semua akan baik-baik saja. Politik adalah permainan, kan?” katanya.
Sementara itu, dampak dari ketidakpastian ekonomi mulai terasa di pasar saham. Indeks Rata-Rata Saham Industri Dow Jones turun hampir 900 poin pada Senin dan hampir 500 poin pada Selasa, yang mempengaruhi banyak investor, termasuk Roger Frechette.
“Sangat berat melihat apa yang selama ini saya kumpulkan hilang begitu cepat. Mungkin apa yang telah saya peroleh pada tahun ini sekarang lenyap,” keluh Frechette.
Namun, tidak semua orang langsung panik. Seorang investor bernama Michael tetap tenang dan menganggap reaksi pasar sebagai sesuatu yang berlebihan. “Orang-orang terburu-buru mengambil kesimpulan dan bereaksi agak berlebihan. Kita lihat saja nanti. Beri waktu sekitar 30 hari untuk melihat apa imbas tarif ini karena bahkan Presiden Trump terus berubah pikiran. Jadi, tidak ada yang tahu,” ujarnya.
Justru ketidakpastian ini yang membuat banyak pihak merasa resah. Analis keuangan menilai bahwa kebijakan yang tidak menentu menjadi faktor utama kekhawatiran pasar.
Pakar ekonomi global di Princeton University, Layna Mosely, menekankan pentingnya stabilitas bagi dunia usaha dan investor. “Sulit bagi investor dan bisnis serta konsumen di Amerika untuk memperkirakan seperti apa lingkungan kebijakan pada masa depan. Menurut saya, situasi yang lebih pasti akan membantu orang-orang,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah ia memprediksi resesi, Trump dengan tegas menjawab, “Saya tidak melihatnya sama sekali.”
Namun, banyak warga Amerika tetap mencermati pergerakan pasar saham untuk mencari jawaban atas ketidakpastian ekonomi yang terjadi.
Editor: Agung