Mungkinkah Amerika Membujuk Rusia untuk Menjauh dari China?

Presiden China Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin berpose untuk foto selama pertemuan mereka di Beijing, China, pada 4 Februari 2022.

J5NEWSROOM.COM, Hubungan antara China dan Rusia menjadi perhatian utama bagi para politisi Barat, terutama terkait dengan perang Rusia di Ukraina. Meskipun China menegaskan komitmennya terhadap perdamaian, negara tersebut tidak pernah secara resmi mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Sebaliknya, kerja sama militer dan diplomatik antara kedua negara terus berlangsung, membantu Rusia mengatasi isolasi internasionalnya.

Di Washington, terdapat kekhawatiran bahwa kemitraan China-Rusia mengancam kepentingan AS. Presiden Donald Trump, yang dikenal memiliki hubungan baik dengan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Xi Jinping, tampaknya ingin menormalisasi hubungan dengan Rusia sambil tetap bersikap tegas terhadap China dalam hal perdagangan. Beberapa pejabat Gedung Putih bahkan mengisyaratkan kemungkinan pencabutan atau pengurangan sanksi terhadap Rusia, yang dapat mendorong perusahaan-perusahaan Barat kembali berinvestasi di sektor energi dan sumber daya alam Rusia.

Namun, para analis berpendapat bahwa upaya AS untuk menarik Rusia menjauh dari China akan sulit dilakukan. Presiden Putin tetap menunjukkan sikap antagonis terhadap Barat dan berusaha membangun sistem politik serta ekonomi alternatif dengan China sebagai mitra utamanya. Selain itu, meskipun ada ketegangan historis dan perbedaan kepentingan antara China dan Rusia, kerja sama ekonomi dan militer mereka tetap berjalan, terutama dalam pengembangan teknologi pertahanan.

Beberapa analisis menunjukkan bahwa opini publik di Rusia dan China terkait hubungan kedua negara penuh dengan ketegangan dan ketidakpercayaan. Namun, pakar lain menilai bahwa pendapat yang tersebar di media sosial tidak banyak berpengaruh terhadap kebijakan negara, terutama dalam hal transfer teknologi dan kerja sama militer.

Salah satu faktor yang dapat memengaruhi dinamika ini adalah bagaimana Trump memandang China. Sementara sebagian besar kebijakan AS melihat China sebagai pesaing strategis utama, Trump justru memiliki pendekatan yang lebih personal dan fleksibel terhadap Presiden Xi. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa jika Trump kembali menjabat, pendekatan AS terhadap China dan Rusia dapat berubah secara signifikan.

Editor: Agung