Hukum Diperdagangkan, Uang Rakyat Raib oleh Pejabat Korup

Ilustrasi Hukum diperdagangkan. (Foto: ICW)

J5NEWSROOM.COM, Pemberantasan korupsi di Indonesia dinilai tidak lebih dari sekadar sandiwara yang menipu publik, sementara uang rakyat terus dijarah oleh para elite yang seharusnya menjadi penjaga hukum.

Pengamat hukum dan politik Pieter C. Zulkifli menyebut bahwa praktik korupsi di Indonesia bukan lagi sekadar penyakit, tetapi telah menjadi sistem yang dilanggengkan oleh para penegak hukum sendiri. Menurutnya, rakyat diminta percaya kepada institusi seperti Kejaksaan Agung (Kejagung), KPK, dan Mahkamah Agung (MA), tetapi kenyataannya para pejabat justru meloloskan koruptor dengan kerugian negara yang mencapai triliunan rupiah.

“Bagaimana mungkin KPK bisa diandalkan jika ketuanya sendiri terlibat dalam mafia anggaran? Dan masih banyak kasus besar lainnya yang menguap tanpa bekas,” kata Pieter dalam keterangannya di Jakarta.

Ia juga menuding bahwa para elite hanya bersandiwara dengan berpura-pura berjuang untuk rakyat, padahal mereka justru menjadi aktor utama dalam perampokan uang negara.

Menurutnya, KPK yang dahulu dianggap sebagai benteng terakhir pemberantasan korupsi kini mengalami kemunduran besar. Tidak hanya KPK, institusi seperti Polri pun tercoreng oleh berbagai skandal. Pieter mencontohkan kasus Ferdy Sambo yang membunuh ajudannya sendiri demi menutupi kejahatan lebih besar, serta kasus Irjen Teddy Minahasa yang seharusnya memberantas narkoba tetapi malah terlibat dalam jual beli barang haram.

Lembaga peradilan pun tak luput dari kritiknya. Pieter menyinggung kasus tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang ditangkap karena menerima suap dalam kasus pembunuhan Dini Sera. Penyidik bahkan menemukan uang suap sebesar Rp20 miliar di enam lokasi berbeda, yang semakin menegaskan bahwa hukum di Indonesia bukan lagi tentang keadilan, tetapi tentang siapa yang memiliki modal lebih besar untuk memengaruhi keputusan hukum.

“Yang lebih mengejutkan, uang dalam jumlah besar bisa membeli jabatan dan kekuasaan. Ketika keadilan dapat diperjualbelikan, maka rakyat kecil hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa hukum memang tidak pernah berpihak kepada mereka,” ujarnya.

Lebih jauh, Pieter menegaskan bahwa korupsi yang melibatkan hampir semua institusi penting di negeri ini membuktikan bahwa Indonesia kini dikuasai oleh para penyamun yang menjarah uang rakyat tanpa rasa malu. Ia menilai bahwa korupsi di kalangan elite politik dan penegak hukum tidak hanya menghambat pembangunan, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap sistem pemerintahan.

Menurutnya, rendahnya moral dan buruknya sistem menjadi faktor utama mengapa korupsi terus mengakar, sementara hingga kini belum ada komitmen serius dari aparat penegak hukum untuk benar-benar memberantasnya.

Sumber: RMOL
Editor: Agung