Vatikan Publikasikan Foto Perdana Paus Fransiskus di Rumah Sakit

Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus di kapel apartemen di lantai sepuluh rumah sakit Gemelli, tempat ia melanjutkan perawatannya, di Roma, Italia pada Minggu, 16 Maret 2025. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Vatikan merilis foto pertama Paus Fransiskus sejak menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada Minggu, 16 Maret 2025. Dalam foto tersebut, Paus tampak berada di kapel rumah sakit, mengenakan jubah liturgis dan stola, serta memimpin Misa untuk pertama kalinya setelah sebulan dirawat.

Vatikan mengonfirmasi bahwa kondisi kesehatan Paus menunjukkan perkembangan positif. Sebelumnya, ia hanya dapat mengikuti Misa atau menerima Ekaristi tanpa memimpinnya langsung. Dalam teks doa Angelus yang dikirim kepada pers, Paus mengungkapkan rasa terima kasih atas doa dan dukungan yang diterimanya.

Dukungan terhadap Paus juga datang dari sejumlah anak sekolah yang berkumpul di luar rumah sakit pada Minggu pagi. Mereka membawa balon berwarna kuning dan putih, simbol Takhta Suci, serta meneriakkan seruan dukungan untuk Paus. Beberapa dari mereka bahkan masuk ke rumah sakit untuk memberikan balon dan bunga sebagai bentuk simpati.

Menurut kantor pers Vatikan, meskipun kondisi Paus tetap stabil, ia masih membutuhkan perawatan medis. Penggunaan ventilasi mekanis non-invasif telah berkurang, tetapi terapi oksigen aliran tinggi masih diperlukan di siang hari. Pada hari yang sama, Paus tidak menerima kunjungan dan tetap fokus pada pemulihan serta pekerjaannya.

Di usianya yang menginjak 88 tahun, Paus Fransiskus tengah berjuang melawan pneumonia, menjadikannya masa perawatan terlama sejak ia terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik. Namun, ia tetap menjalankan tugasnya, termasuk menyetujui rencana reformasi tiga tahun bagi Gereja Katolik.

Dalam teks doa Angelus yang telah disiapkan sebelumnya, Paus juga mengajak umat untuk berdoa bagi perdamaian dunia, khususnya di wilayah yang terdampak konflik seperti Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo.

Editor: Agung