
J5NEWSROOM.COM, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi krisis iklim dan mendorong transisi energi di sektor kelautan dan perikanan. Upaya ini diwujudkan melalui pelatihan operasional dan pemeliharaan kapal listrik serta pengorganisasian kapal latih yang diselenggarakan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu.
Pelatihan ini diikuti oleh para pengurus KNTI Kabupaten Lombok Utara dan masyarakat yang ingin mempelajari teknologi baru yang lebih ramah lingkungan. Wakil Ketua Umum KNTI, Sugeng Nugroho, menegaskan bahwa keberadaan kapal listrik tidak hanya sebagai aset teknologi, tetapi juga sebagai pemicu perubahan cara kerja nelayan ke arah yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.
Selain pelatihan teknis, KNTI juga mengorganisir kapal latih agar kapal-kapal listrik yang ada dapat dikelola bersama, menjadi fasilitas belajar dan inovasi bagi komunitas nelayan, serta memperkuat solidaritas kelompok.
Materi yang diberikan dalam pelatihan mencakup pengoperasian kapal listrik, perawatan mesin, manajemen baterai, serta langkah-langkah pencegahan kerusakan. Dalam sesi pengorganisasian, peserta diajak memahami pentingnya tata kelola, skema peminjaman kapal, pengisian log book, serta mekanisme tanggung jawab bersama.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari peserta, mengingat tingginya harga bahan bakar dan ancaman krisis iklim yang semakin nyata dirasakan masyarakat pesisir. Ketua KNTI DPD Kabupaten Lombok Utara, Efendi, menilai pelatihan ini sebagai solusi untuk efisiensi bahan bakar, pengurangan emisi karbon, dan peningkatan kemandirian ekonomi nelayan.
Kabupaten Lombok Utara diharapkan dapat menjadi salah satu percontohan kawasan pesisir yang tangguh, adaptif terhadap perubahan zaman, serta turut berkontribusi dalam agenda besar transisi energi nasional.
Editor: Agung