Kemenag dan Kemendes PDT Luncurkan Kerja Sama Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an dan Majelis Ta’lim di Desa

Kick Off Kerja Sama pemberantasan buta huruf Al Qur’an. (Foto: Kemenag)

J5NEWSROOM.COM, Bekasi – Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menggelar Kick Off kerja sama untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an dan pengembangan program satu desa satu majelis ta’lim. Acara ini digelar di Masjid ‘Izzatul Islam Grand Wisata Bekasi, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, pada Senin (24/3/2025).

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa berbagai peristiwa monumental dalam sejarah umat Islam terjadi di bulan Ramadan. Ia menyebutkan, di bulan Ramadan, Nabi Muhammad SAW dilantik sebagai nabi, banyak peperangan dimenangkan umat Islam, proklamasi kemerdekaan Indonesia, pendirian Universitas Al Azhar Kairo, hingga penaklukan Spanyol Raya. “Acara yang kita lakukan hari ini juga berlangsung di bulan Ramadan, Insya Allah akan menjadi peristiwa yang monumental,” ujarnya.

Menag Nasaruddin juga menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga terbuka bagi masyarakat dari berbagai agama. “Kegiatan ini dilaksanakan di masjid, namun untuk semua kalangan, termasuk bagi umat beragama lain,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengingatkan pentingnya peran perempuan dalam perjuangan bangsa. Menurutnya, pejuang bangsa tidak hanya laki-laki, banyak pahlawan perempuan yang turut andil dalam sejarah. “Kaum perempuan sangat erat dengan agama. Lihat saja majelis ta’lim, banyak yang didominasi oleh perempuan,” tuturnya. Menag juga memuji program majelis ta’lim di Bekasi yang dinilai sangat luar biasa.

Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan majelis ta’lim di tingkat desa. Program ini diharapkan dapat mempererat hubungan sosial antarwarga sekaligus meningkatkan pengetahuan keagamaan. “Melalui program ini, kami berharap dapat membangun majelis ta’lim, TPQ, serta agama lain untuk menciptakan masyarakat desa yang lebih maju, beradab, dan bermanfaat baik di dunia maupun akhirat,” kata Yandri.

Selain itu, Yandri juga menekankan pentingnya upaya bersama dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an di desa-desa. Program-program pendidikan yang bertujuan mengajarkan masyarakat untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar juga menjadi fokus utama. “Kami berkomitmen untuk mendorong majelis ta’lim di desa agar menjadi wadah yang tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berbasis keluarga,” jelas Yandri.

Melalui kerja sama ini, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa dengan pengembangan usaha ekonomi kecil. “Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat desa dan pembangunan daerah tertinggal secara keseluruhan,” tegas Yandri.

Pada acara tersebut, juga dilakukan pemberian bantuan berupa Al-Qur’an, mukena, sarung, dan buku tulis sebagai bagian dari upaya mendukung program-program keagamaan dan pendidikan di desa.

Editor: Agung