Penumpang Diminta Waspadai Calo di Pelabuhan ASDP Tanjunguban Bintan

Supervisor Pelabuhan ASDP Tanjunguban, Sukma Nugraha. (Foto: Harjo/BTD)

J5NEWSROOM.COM, Tanjunguban – Praktik percaloan tiket kapal masih marak terjadi di Pelabuhan ASDP Tanjunguban meskipun sistem penjualan tiket secara daring telah tersedia melalui website resmi. Sejumlah penumpang melaporkan telah membeli tiket dengan harga yang melebihi ketentuan resmi.

Salah satu kasus dialami penumpang kapal Bahtera Nusantara 01 dengan tujuan Matak, Kepulauan Anambas. Mereka mengaku membeli tiket dengan harga lebih tinggi dari tarif yang telah ditetapkan.

“Kami menerima laporan bahwa ada penumpang yang membeli tiket kapal Roro dari Tanjunguban ke Matak seharga Rp200.000, padahal harga resminya hanya Rp150.000,” ujar Supervisor Pelabuhan ASDP Tanjunguban, Sukma Nugraha, Senin (24/3/2025).

Sukma menjelaskan bahwa tiket yang dibeli oleh penumpang tersebut memang terverifikasi asli melalui sistem barcode. Namun, saat penumpang mencoba mengonfirmasi kepada pihak yang menjual tiket, pelaku justru melarikan diri ketika hendak dikonfrontasi dengan saksi.

Selain itu, ditemukan juga modus penjualan tiket melalui aplikasi media sosial dengan harga yang jauh lebih mahal. “Ada penumpang yang membeli tiket melalui aplikasi TikTok dengan harga mencapai Rp500.000 untuk rute yang sama,” tambahnya.

Menanggapi kondisi ini, Sukma mengimbau kepada calon penumpang untuk membeli tiket hanya melalui website resmi ASDP dan menghindari transaksi dengan pihak yang tidak bertanggung jawab, baik di sekitar pelabuhan maupun melalui platform online yang tidak resmi.

“Kami mengingatkan bahwa ke depan, tiket akan diverifikasi dengan identitas penumpang. Jika tidak sesuai, maka tiket tersebut tidak akan dilayani oleh petugas,” tegasnya.

Lebih lanjut, ASDP Tanjunguban terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan aparat penegak hukum guna menindaklanjuti praktik percaloan di pelabuhan. Langkah ini dilakukan untuk melindungi hak penumpang serta memastikan layanan transportasi yang lebih tertib dan aman.

Editor: Agung