Sutradara Palestina Peraih Oscar Diserang oleh Israel di Tepi Barat

Sutradara Palestina Emirat Hamdan Ballal memegang Oscar-nya untuk Film Dokumenter Terbaik untuk “No Other Land” selama Academy Awards Governors Ball Tahunan ke-97. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Sutradara Palestina, Hamdan Ballal, yang baru saja memenangkan penghargaan Oscar untuk film “No Other Land”, dilaporkan mengalami pemukulan oleh pemukim Israel di Tepi Barat sebelum akhirnya dibawa oleh tentara Israel.

Menurut keterangan saksi dan rekan-rekannya, insiden ini terjadi di desa Susya pada Senin, 24 Maret 2025. Salah satu sutradara film tersebut, Basel Adra, mengungkapkan bahwa ia menerima panggilan dari Ballal dalam kondisi panik dan segera mendatangi lokasi. Setibanya di sana, Adra menyaksikan Ballal dan seorang lainnya dibawa oleh pasukan Israel, sementara pemukim Israel melempari batu dan pasukan Israel menembaki siapa saja yang mencoba mendekat.

Militer Israel menyatakan bahwa peristiwa ini dipicu oleh dugaan serangan pelemparan batu terhadap warga Israel yang merusak kendaraan mereka. Akibatnya, tiga warga Palestina, termasuk Ballal, serta seorang warga Israel, dibawa untuk diperiksa lebih lanjut.

Yuval Abraham, salah satu sutradara film yang juga berkewarganegaraan Israel, menyebut bahwa Ballal mengalami luka di kepala dan perut, dan belum ada kabar lebih lanjut tentang kondisinya. Sementara itu, lima aktivis dari Center for Jewish Nonviolence (CJNV) yang berada di lokasi melaporkan bahwa mereka diserang oleh lebih dari selusin pemukim Israel menggunakan tongkat, pisau, dan senapan. Para tentara Israel yang berada di tempat kejadian tidak bertindak untuk menghentikan kekerasan tersebut.

Ballal, yang juga seorang petani, telah lama menghadapi intimidasi dari pemukim Israel, termasuk upaya mereka untuk merebut tanah pertaniannya. Ancaman terhadap dirinya semakin meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Film dokumenter “No Other Land”, yang digarap oleh Ballal, menggambarkan pengusiran warga Palestina di Tepi Barat, termasuk pembongkaran rumah dan serangan dari pemukim serta militer Israel. Data dari organisasi advokasi Peace Now dan Kerem Navot menunjukkan bahwa kekerasan terhadap desa-desa Palestina semakin meningkat, dengan jumlah pos penggembalaan yang didirikan pemukim naik hampir 50 persen sejak Oktober 2023.

Editor: Agung