
J5NEWSROOM.COM, Tower Bersama Infrastructure Group (TBIG) terus memperkuat peran aktifnya dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui beragam program yang mencakup bidang kesehatan, pendidikan, pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, hingga pelestarian lingkungan. Komitmen ini disampaikan dalam rangkaian paparan oleh Chief of Business Support Officer TBIG, Lie Si An, dalam acara Journalism Fellowship on CSR 2025.
Di bidang kesehatan, TBIG mengoperasikan Mobil Klinik TBIG (MONIK) sebagai layanan kesehatan keliling. MONIK telah menjangkau lebih dari 127 ribu warga di 24 provinsi, terutama di daerah yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Program ini tidak hanya memberikan layanan pengobatan gratis, tetapi juga edukasi pola hidup sehat, pencegahan stunting, dan deteksi dini penyakit tidak menular. MONIK berfokus pada kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, lansia, dan warga pra-sejahtera, serta berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di sektor kesehatan.
Sementara itu, di sektor pendidikan, TBIG menjalankan program Rumah Belajar TBIG yang ditujukan bagi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). Lebih dari 9.000 siswa telah dilibatkan dalam pelatihan jaringan fiber optik, praktik lapangan di site TBIG, serta program magang industri. Program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan teknis sesuai kebutuhan industri telekomunikasi dan membuka peluang kerja setelah lulus. Puluhan peserta bahkan telah diterima bekerja di perusahaan mitra TBIG, membuktikan efektivitas pelatihan yang diberikan.
Di bidang pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi, TBIG mengembangkan program Rumah Batik TBIG yang telah membina ratusan pelaku UMKM batik dan kuliner, khususnya di kota-kota budaya seperti Pekalongan, Semarang, dan Solo. Program ini memberikan pelatihan teknis, pendampingan usaha, serta akses permodalan tanpa bunga. Selain memajukan usaha kecil, Rumah Batik juga berperan dalam pelestarian budaya membatik dan mendampingi peserta dalam memasarkan produk mereka melalui platform digital dan pameran.
Tak hanya itu, TBIG juga menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan melalui program pengelolaan sampah plastik dan penghijauan. Lebih dari 233 ribu botol plastik telah dikumpulkan dari area kerja dan didaur ulang menjadi produk bernilai guna seperti tas dan sepatu. Kegiatan ini melibatkan siswa difabel binaan Rumah Batik TBIG, sehingga memberi manfaat ganda dalam hal pelestarian lingkungan dan pemberdayaan kelompok disabilitas. Selain itu, TBIG juga telah melakukan penanaman ribuan pohon di lahan seluas 25 hektare sebagai upaya konservasi.
Melalui keempat program ini, TBIG menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial tidak hanya diwujudkan dalam satu bidang, melainkan dalam pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Fokus terhadap masyarakat, lingkungan, dan pengembangan sumber daya manusia menjadi bagian penting dari filosofi perusahaan Bersama untuk Indonesia.
Editor: Agung