Jangan Latah Mengikuti Trend Unfaedah

Siswi MAN 1 Kota Batam, Naila Ahmad Farah Adiba. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Oleh Naila Ahmad Farah Adiba

BEBERAPA waktu yang lalu, muncul beberapa trend di jagat maya yang begitu digandrungi oleh generasi muda. Salah satunya adalah trend velocity yang pernah saya bahas pada tulisan sebelumnya.

Saat suasana lebaran kemarin pun kembali muncul sebuah trend, yakni trend tarian THR yang mirip dengan apa yang dilakukan oleh orang yahudi.

Dalam perayaan lebaran yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi, malah dinodai dengan trend-trend unfaedah tersebut. Walaupun ada sumber lain yang menyebutkan bahwa tarian tersebut bukanlah tarian yahudi.

Tarian itu bernama tarian letkajenka yang berasal dari wilayah Albania, ataupun daratan Eropa. Terlepas itu merupakan tarian yahudi atau bukan, mengapa kebanyakan kaum muslim saat ini sangat menggandrungi budaya yang berasal dari barat?

Tak dapat dipungkiri, sistem pendidikan saat ini yang hanya mementingkan nilai tanpa memperhatikan esensinya menjadikan para siswa belajar hanya untuk bekerja, bukan karena sadar akan kewajiban mereka sebagai seorang muslim.

Sehingga pendidikan yang mereka dapatkan hanya sekadar pengetahuan tanpa pengajaran budi pekerti yang sudah seharusnya dimiliki. Padahal, di dalam Islam telah dijelaskan dalam sebuah hadits yang sudah sangat familiar bagi kita.

Hadits itu berbunyi, “thalabul ‘ilmi fariidhotun ‘ala kulli muslimin,” yang artinya, “menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” Hadits ini shahih dan diriwayatkan oleh Imam hadits yang sudah sangat terpercaya.

Nah, temen-temen semuanya, wajib di sini itu bukan sekadar perintah, melainkan sebuah keharusan untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu bukan hanya untuk urusan dunia, tetapi juga untuk urusan setelah kehidupan dunia.

Maka, di dalam Islam pendidikan itu bukan sekadar transfer of knowledge, melainkan juga transfer of character. Sehingga dengan sistem pendidikan yang sangat presisi tersebut akan menghasilkan sebuah generasi yang taat pada Allah Sang Pencipta, bukan hanya ingin tenar di hadapan manusia.

Seorang pelajar muslim yang telah menyadari identitasnya maka ia akan bersegera untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang melalaikan dirinya. Karena ia juga teringat bahwasanya Rasulullah Saw bersabda yang artinya, “diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya.”

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai pemuda muslim menyadari identitas kita. Jangan sampai kita mengalami krisis identitas kembali. Karena kemenangan Islam hanya akan tercapai jika para pemudanya berani mengambil peran untuk perjuangan dan perbaikan peradaban.

So, jangan sia-siakan masa mudamu dengan hal-hal yang unfaedah ya guys ya.

Wallahu a’lam bish showwab.

Penulis adalah Siswi MAN 1 Kota Batam