Lantik GMM dan Nazhir Wakaf Mitra Umat: Amsakar Ajak Rangkul dan Bangun Kemajemukan Umat

Wali Kota Batam Amsakar Achmad saat pelantikan GMM Kota Batam dan Pengurus serta Pengawas Yayasan Nazhir Wakaf Mitra Umat Batam. (Foto: Humas GMM Batam)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Pelantikan Dewan Pengurus Gerakan Masyarakat Madani (GMM) Kota Batam dan Pengurus serta Pengawas Yayasan Nazhir Wakaf Mitra Umat (Yazirat) Batam digelar bersamaan dengan acara Halal Bihalal Idulfitri 1446 H dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pengembangan Investasi Wakaf Tanah”, Minggu (20/4/2025).

Acara yang diselenggarakan di Wisma Pusat Informasi Haji (PIH) Batam Center ini dihadiri oleh Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad.

Jajaran pengurus tampak hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Ketua Umum GMM Firmansyah, Sekjen GMM Syamsul Ibrahim, Ketua Umum Yazirat Batam Rudy Budi Suhardi, Pendiri GMM Zulkifli Aka, dan beberapa tokoh masyarakat seperti Agussahiman, KH Mustamin Husain, Buralimar, Dato’ Machmur Ismail, Raja Muhsin, Rudi Tan, I Wayan Catra, Zul Aman, Agus Bendri, dan lain-lain.

Dalam sambutannya, Amsakar menyampaikan pentingnya pengelolaan wakaf secara profesional dan optimal. Ia menyebut, potensi zakat di Kota Batam mencapai Rp21 miliar dan ia memperkirakan potensi wakaf tidak jauh berbeda.

“Kalau kita gali maksimal, tak ada alasan wakaf sesak napas. Pemerintah mendorong tata kelola wakaf yang baik,” ujar Amsakar.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Ketua Umum Yayasan Yazirat Batam, Rudy Budi Suhardi. Amsakar berharap yayasan tersebut dapat terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang.

Terkait Gerakan Masyarakat Madani (GMM), Amsakar mengaku memiliki kedekatan khusus dengan organisasi tersebut. Ia menyatakan, GMM telah berkontribusi besar dalam perjuangannya memenangkan Pilwako bersama Li Claudia Chandra.

“GMM menjadi penyeimbang saat saya diserang isu politik identitas. Terima kasih GMM,” ucapnya.

Ia menekankan pentingnya menjadikan GMM sebagai organisasi yang formal dan inklusif. Menurutnya, GMM harus menjadi wadah besar yang mampu merangkul kemajemukan di Kota Batam.

Lebih lanjut, Amsakar menjelaskan bahwa konsep “madani” telah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW. Ia mengingatkan kembali substansi Piagam Madinah yang menekankan prinsip kesetaraan dan kehidupan bersama yang rukun sebagai fondasi masyarakat madani atau civil society.

“Tugas kita bersama adalah membesarkan GMM,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Amsakar menyinggung perjalanan awal pemerintahannya bersama Li Claudia Chandra sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam yang baru. Ia menyampaikan bahwa mereka baru bekerja efektif selama sekitar 20 hari karena banyaknya hari libur nasional.

“Pagi, siang, petang, malam kami bekerja. Setiap hari saya pulang jam 10 malam. Waktunya terlalu singkat untuk menilai semuanya. Beri kami kesempatan,” katanya.

Ia juga meminta doa dari masyarakat agar dirinya dan Li Claudia tetap sehat dan amanah dalam menjalankan tugas.

“Doakan ASLI on the track, istiqomah dengan amanah di pundak kami. Kekuasaan bisa membuat orang lupa diri. Doakan kami jangan sampai seperti itu,” tutup Amsakar.

Editor: Agung