
J5NEWSROOM.COM, Lampung – Kementerian Pertanian (Kementan) resmi meluncurkan Program Pertanian Modern sebagai agenda utama kegiatan nasional bertajuk “Launching Pertanian Modern” yang dirangkaikan dengan acara Gebyar Mekanisasi, Kamis 24 April 2025, di Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Program ini menjadi tonggak transformasi sistem pertanian nasional ke arah yang lebih terstruktur, terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Pertanian Modern juga didorong menjadi gerakan kewirausahaan yang melibatkan generasi muda sebagai operator teknologi dan penggerak kelembagaan petani.
Acara peluncuran dihadiri langsung oleh Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas; Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian; Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti; Plt Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule.
Turut hadir juga Kepala Pusat Pelatihan, Inneke Kusumawaty; Kepala Pusat Penilaian dan Pengembangan Kompetensi ASN Pertanian, Indria Fitriani; Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung, Adi Destriadi Sutisna; serta perwakilan Bulog, Patra Niaga Pertamina; serta jajaran Forkopimda dan OPD Pemda Pringsewu.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, turut digelar peninjauan workshop UPJA Karya Mandiri dan Koperasi Karya Mandiri Sejahtera, demo mekanisasi pertanian, serta peluncuran penyaluran BBM subsidi dan penunjukan koperasi sebagai titik serah pupuk subsidi. Ini sekaligus menandai implementasi penyaluran subsidi di 10 Titik Pertanian Modern secara serentak di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan, untuk mencapai swasembada pangan dalam empat tahun ke depan, Kementan menjalankan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi.
“Intensifikasi dilakukan lewat peningkatan indeks pertanaman dengan pompanisasi dan optimalisasi lahan. Ekstensifikasi dengan mencetak sawah baru, targetnya 3 juta hektare di 2025, khususnya di Merauke, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan,” kata Mentan Amran, dikutip Jumat 25 April 2025.
Senada, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan, Sam Herodian menyampaikan, modernisasi pertanian menjadi tulang punggung pendekatan intensifikasi nasional.
“Pertanian modern bukan sekadar penggunaan alat. Ini adalah sistem produksi baru yang mengintegrasikan teknologi, mekanisasi, penguatan koperasi, dan efisiensi distribusi subsidi,” tegas Sam.
“Melalui koperasi sebagai titik serah BBM dan pupuk, kita potong rantai birokrasi agar subsidi tepat sasaran. Pompanisasi pun memungkinkan tanam lebih dari sekali dalam setahun,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya kesiapan SDM dalam menggerakkan sistem pertanian modern.
“SDM pertanian adalah kunci. Kami terus mendorong pelatihan teknologi tepat guna, pelibatan petani milenial, dan penguatan kelembagaan seperti Brigade Pangan,” ujarnya. “Petani harus mampu mengoperasikan alsintan seperti traktor, transplanter, drone seeder dan sprayer, agar manfaat mekanisasi betul-betul dirasakan dalam produktivitas dan efisiensi.”
Dengan peluncuran ini, Kementan berharap ekosistem Pertanian Modern bisa mendorong peningkatan produksi, kualitas, dan kesejahteraan petani, serta mempercepat kemandirian pangan Indonesia secara menyeluruh.
Editor: Agung