
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – PT Pertamina (Persero) terus mendorong pemberdayaan perempuan untuk berkarya. Melalui sebuah karya, perempuan dapat menjadi energi dan inspirasi antar sesama pekerja.
Demikian antara lain disampaikan Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso dalam momentum peringatan Hari Kartini yang belum lama ini dirayakan perempuan Indonesia.
“Pertamina senantiasa memberikan kesempatan bagi pekerja perempuan untuk berkarya sesuai bidangnya dan memperkuat kinerja perusahaan,” kata Fadjar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 26 April 2025.
Baru-baru ini, Pertamina menggelar talkshow inspiratif bertajuk Energi untuk Inspirasi yang diselenggarakan di Lobby Fastron, Grha Pertamina, Jakarta, Rabu, 23 April 2025.
Talkshow ini menghadirkan tiga perempuan tangguh sebagai narasumber, yakni public figure Natasha Rizky; pilot Pelita Air, Patricia Yora; dan seorang housekeeper di Grha Pertamina, Wahyuningsih.
Bagi Pertamina, Hari Kartini menjadi momen refleksi untuk menyalakan api semangat perubahan dan pemberdayaan, terutama di sektor energi.
Pertamina sendiri telah menciptakan ruang yang inklusif dan berkelanjutan, di mana perempuan bisa terus tumbuh dan optimis.
“Tema Energi untuk Inspirasi mengajak seluruh perempuan untuk terus berkontribusi dalam bidang apa pun, baik di dalam pekerjaan maupun masyarakat luas, karena perempuan telah memberikan energi untuk menginspirasi dalam kerja kerasnya,” pungkas Fadjar.
Sementara itu, Natasha Rizky yang hadir sebagai pembicara menyampaikan bahwa seorang perempuan harus memiliki daya juang tinggi karena banyak memainkan peran.
“Saya saat ini sedang menulis sebuah buku puisi yang ke-3, di samping itu harus menjadi ibu dari 3 anak, dan banyak pekerjaan lainnya yang saya jalani. Bagi saya menjalankan peran-peran tersebut harus dengan perjuangan dan bermakna bagi orang-orang di sekitar kita,” kata wanita yang akrab disapa Caca ini.
Hal senada disampaikan Yora, salah satu pilot perempuan kebanggaan Indonesia. Yora memiliki jalan yang panjang dalam meniti kariernya. Selama 14 tahun, Yora berkomitmen menjadi yang terbaik di antara rekan-rekan kerjanya sesama pilot.
“Pilot identik dengan pekerjaan laki-laki, namun saya membuktikan bahwa perempuan juga bisa. Saya konsisten untuk menjalankan tugas dengan disiplin, tidak ingin dibedakan dengan laki-laki hingga pada akhirnya bisa menjadi salah satu dari delapan pilot perempuan di Pelita Air,” jelas Yora.
Bagi Yora, tidak ada yang tidak mungkin, ia menjadi seperti saat ini karena telah membangun support system dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Wahyuningsih atau yang akrab dengan panggilan Cici menyebut perjuangan seorang ibu pencari nafkah tidak akan pernah berhenti.
Namun sebagai perempuan, ia juga tidak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai ibu di tengah pekerjaannya. Dalam hal ini, support dari keluarga sangat dibutuhkan.
“Saya memang mengambil keputusan untuk bekerja karena untuk menambah pemasukan keluarga meski suami juga bekerja. Namun perjuangan itu tidak akan pernah berhenti karena yang saya mau agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik,” jelas Cici.
Editor: Agung