
J5NEWSROOM.COM, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didik Mukrianto, menilai saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap pasar Amerika Serikat dan memperkuat ekonomi digital nasional. Hal ini menyusul kritik AS terhadap sistem pembayaran digital Indonesia seperti QRIS dan GPN, yang dinilai menghambat akses perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam.
Menurut Didik, kritik tersebut muncul di tengah pembicaraan soal tarif resiprokal antara kedua negara. Ia menilai hal ini sebagai bentuk tekanan perdagangan yang seharusnya menjadi sinyal bagi Indonesia untuk meningkatkan kemandirian di sektor ekonomi digital.
“Jika kita terlalu bergantung pada pasar AS, maka kita akan rentan terhadap tekanan politik dan ekonomi seperti ini,” ujar Didik lewat akun X miliknya, Minggu (27/4).
Sebagai langkah strategis, ia mendorong pemerintah untuk memperluas pasar ekspor ke kawasan lain seperti Asia Timur, ASEAN, India, hingga Timur Tengah. Selain itu, Didik juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama pembayaran digital lintas negara, seperti yang sudah dilakukan Indonesia melalui QRIS dengan Singapura dan Thailand.
Ia menambahkan bahwa penguatan sistem domestik dan kerja sama regional melalui forum seperti ASEAN dan RCEP bisa memperkuat posisi Indonesia dalam rantai ekonomi digital global.
“Dengan memperkuat ekosistem dalam negeri dan memperluas kerja sama regional, Indonesia bisa memperkuat posisi tawarnya serta menjadi pemain utama dalam ekonomi digital dunia,” tegasnya.
Editor: Agung