J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Malam kian larut, namun obrolan hangat terus bergulir di sebuah lounge di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Bukan sekadar silaturahim biasa, pertemuan itu menjadi ladang ilmu dan inspirasi. Dua sosok dari latar belakang berbeda—satu pakar komunikasi, satu pengusaha sukses—dipertemukan oleh takdir yang indah di bawah langit Cengkareng.
Adalah Dr Aqua Dwipayana, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, yang malam itu mendapat limpahan pelajaran hidup dari seorang pria yang tutur katanya tenang, matanya bersinar lembut, dan sikapnya bersahaja. Ia adalah Roberth Tanamal, Presiden Direktur PT Tridharma Auto Mobilindo, sosok pengusaha sukses asal Maluku yang memilih tetap berjalan dalam kerendahan hati.
“Pak Roberth, terima kasih untuk silaturahimnya. Sekira empat jam kita ngobrol, saya banyak belajar kepada Bapak. Semua yang Pak Roberth sampaikan ‘daging’ dan sangat bermanfaat buat saya,” ujar Dr Aqua mengungkapkan rasa syukurnya.
Pertemuan mereka terjadi pada Ahad malam hingga Senin dini hari, 20–21 April 2025. Meskipun baru pertama kali bertemu, keduanya langsung menemukan irama yang selaras. Tak ada sekat, hanya ruang luas untuk berbagi hikmah dan pengalaman.
Roberth datang khusus untuk menemui Dr Aqua yang hendak melanjutkan perjalanan dakwah ke Ternate. Kesungguhan dan perhatian itu sudah mencerminkan nilai hidup yang ia pegang: menjaga hubungan antarmanusia adalah bagian dari ibadah.
Selama mendengarkan kisah-kisah kehidupan Roberth, Dr Aqua tak henti mengagumi kebijaksanaan pria kelahiran Ambon itu. Selain sukses membesarkan perusahaan otomotif yang ia nahkodai, Roberth juga dikenal sebagai sosok yang dermawan dan mengayomi. Ia tak sekadar membangun bisnis, tapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap langkah.
“Semua karena Tuhan,” ucap Roberth dengan mantap namun rendah hati. “Saya dan keluarga selalu mendapat kemudahan dari-Nya.”
Roberth hidup bersama istri tercintanya, Margareth Sidharta, dan dikaruniai dua anak: Christabelle Catherine Tanamal dan Marceliino Michael Tanamal. Keluarga baginya bukan sekadar tempat bernaung, melainkan juga sumber semangat dalam menjalani amanah kehidupan.
Percakapan mereka malam itu pun ditutup dengan doa dan saling mendoakan. Ada energi kebaikan yang tertinggal di udara—semacam pengingat bahwa kesuksesan sejati tidak melulu soal angka, tapi tentang seberapa besar kita memberi arti bagi sesama.
Editor: Agung
