
J5NEWSROOM.COM, Madinah – Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mulai melakukan pemantauan kesehatan jemaah sejak tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Pemantauan ini dilakukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan dalam memberikan layanan medis kepada jemaah.
Kesiapsiagaan tersebut terlihat saat kedatangan jemaah dari embarkasi Jakarta Pondok Gede kloter 5 (JKG-05). Beberapa jemaah langsung mendapat penanganan medis begitu mendarat setelah menempuh perjalanan panjang. Salah satunya bahkan diberikan obat suntik sesaat setelah tiba, sementara yang lain hanya menjalani pemeriksaan tekanan darah dan observasi ringan.
Menurut dr. Jumiati Satrul, dokter spesialis penyakit dalam dari TKHI di Bandara Madinah, tim kesehatan akan segera merujuk jemaah ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau fasilitas medis terdekat jika ditemukan dalam kondisi serius. Ia juga menjelaskan bahwa satu dokter telah disiapkan untuk setiap kloter sejak dari embarkasi guna memantau kondisi jemaah mulai dari asrama haji hingga keberangkatan ke Tanah Suci.
Seluruh informasi terkait kesehatan jemaah dilaporkan secara berkala ke tim TKHI di Bandara Madinah untuk memastikan jemaah mendapat penanganan cepat setelah tiba. Sejak fase kedatangan dimulai pada 2 Mei 2025, tim kesehatan sudah bersiaga penuh di bandara.
Berdasarkan data dari Siskohat Kementerian Agama RI, hingga saat ini sebanyak 7.373 jemaah telah tiba di Madinah dalam gelombang pertama. Para jemaah ditempatkan di hotel-hotel sekitar Masjid Nabawi agar lebih mudah dalam menjalankan ibadah, termasuk salat dan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.
Editor: Agung

