Sindikat Penipuan Online Ibarat Kanker Global

Wasekjen Partai Demokrat Didik Mukrianto. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Sindikat penipuan online terus berkembang pesat di Asia Tenggara dan menghasilkan keuntungan besar mencapai 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp657 triliun setiap tahunnya. Kejahatan siber ini kini bukan lagi sekadar persoalan regional, tetapi telah menjadi ancaman global yang serius.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didik Mukrianto, menegaskan bahwa sindikat ini memanfaatkan teknologi canggih, celah regulasi, dan bahkan praktik perdagangan manusia dalam menjalankan operasinya. Ia menyebut, aksi kejahatan tersebut tak hanya sebatas penipuan daring, tetapi juga merambah ke aktivitas ilegal lainnya seperti judi online, pencucian uang, dan berbagai bentuk kriminalitas lintas negara.

Meski beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan penindakan, sindikat ini terus menunjukkan kemampuan adaptasi dengan memperluas operasinya ke wilayah Afrika dan Amerika Latin. Didik menyebut fenomena ini sebagai “kanker global” yang tidak dapat diatasi hanya dengan pendekatan hukum lokal.

Ia mendorong adanya kerja sama internasional yang lebih kuat, penerapan regulasi keuangan yang ketat, serta peningkatan investasi pada sistem keamanan siber. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga dianggap penting untuk meminimalisasi jumlah korban.

Menurut Didik, tanpa pendekatan holistik, sindikat penipuan online akan terus meraup keuntungan besar yang merugikan jutaan orang serta melemahkan kepercayaan terhadap sistem digital yang semakin berkembang.

Editor: Agung