Yaman Angkat Menkeu Jadi PM Baru, Akhiri Kepemimpinan Bin Mubarak

PM Yaman yang mengundurkan diri Ahmed Bin Mubarak. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional resmi mengangkat Menteri Keuangan Salem bin Buraik sebagai Perdana Menteri baru, menggantikan Ahmed Bin Mubarak yang mengundurkan diri pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Pengunduran diri Bin Mubarak terjadi setelah perselisihan berkepanjangan dengan Presiden Rashad Alimi mengenai kontrol kekuasaan. Dalam surat pengunduran dirinya yang diunggah melalui platform X, Bin Mubarak menyebut dirinya tidak mampu menjalankan kewenangan konstitusional secara penuh. Ia juga menyoroti sejumlah pencapaian seperti reformasi fiskal dan upaya pemberantasan korupsi yang menyentuh kementerian strategis, termasuk pertahanan.

Pengangkatan Salem bin Buraik dipandang strategis oleh pengamat politik Yaman, Albasha. Ia menilai Bin Buraik memiliki dukungan dari politisi Yaman pro-UEA dan hubungan erat dengan pejabat Arab Saudi, yang dinilai penting untuk menjaga stabilitas pemerintahan dan memastikan keberlanjutan dukungan dari Riyadh.

Perubahan kepemimpinan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama dengan keterlibatan kelompok Houthi yang didukung Iran dalam serangan terhadap Israel dan kapal-kapal di Laut Merah sebagai solidaritas terhadap Gaza. Sejak meletusnya konflik Gaza pada Oktober 2023, Houthi terus melancarkan serangan rudal dan drone, yang kemudian direspons oleh Amerika Serikat melalui serangan udara terhadap posisi-posisi Houthi di Yaman.

Di dalam negeri, Yaman masih menghadapi dampak dari konflik yang telah berlangsung selama satu dekade, dengan korban jiwa mencapai ratusan ribu orang dan krisis kemanusiaan yang parah. Meski gencatan senjata hasil mediasi PBB pada 2022 meredakan pertempuran, ketidakstabilan politik tetap membayangi, terutama di wilayah selatan seperti Suweida, serta dalam konteks regional yang dipenuhi ketegangan dengan Iran dan situasi pasca-Assad di Suriah.

Editor: Agung