
J5NEWSROOM.COM, Mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) mencatat penguatan terhadap sejumlah mata uang utama dunia seperti Yen, Euro, dan Franc Swiss setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuannya, sesuai ekspektasi pasar. Indeks Dolar AS (DXY) tercatat naik 0,6 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama pada perdagangan Rabu, 7 Mei 2025 atau Kamis dini hari WIB.
Penguatan signifikan terjadi terhadap Yen Jepang, yakni sebesar 1 persen menjadi 143,840, usai pasar Jepang kembali dibuka setelah dua hari libur. Terhadap Franc Swiss, Dolar AS naik tipis 0,09 persen menjadi 0,82210 Franc, bangkit dari level terendah sejak Januari 2015 yang sempat tercapai pada awal pekan di 0,8032.
Dolar AS juga menunjukkan dominasinya terhadap Euro, yang turun 0,44 persen menjadi 1,131650 Dolar AS, mengakhiri tren kenaikan tiga sesi berturut-turut. Sementara terhadap Poundsterling, greenback menguat 0,52 persen menjadi 1,3310 Dolar AS. Namun, Poundsterling justru naik terhadap Euro sebesar 0,21 persen menjadi 0,85080.
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25 hingga 4,50 persen diumumkan dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berlangsung dua hari. Chairman The Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa ketidakpastian ekonomi masih cukup tinggi, terutama karena risiko inflasi dan pengangguran yang meningkat. Ia menegaskan bahwa kebijakan moneter belum dapat diarahkan sebelum ada kejelasan lebih lanjut mengenai arah perekonomian AS.
Analis UBS di New York, Vassili Serebriakov, menilai pernyataan Powell mencerminkan adanya tekanan antara dua mandat utama The Fed, yakni menjaga stabilitas harga dan mendukung pasar tenaga kerja.
Di sisi lain, Dolar AS juga menguat terhadap Yuan China yang melemah 0,22 persen menjadi 7,227 per Dolar AS. Melemahnya Yuan dipicu oleh pemangkasan suku bunga di tengah isyarat dimulainya kembali pembicaraan perdagangan tingkat tinggi antara China dan Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump menyatakan belum bersedia memangkas tarif impor terhadap barang-barang dari China demi membuka jalur perundingan.
Rencananya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan kepala negosiator perdagangan Jamieson Greer akan bertemu dengan kepala ekonomi China, He Lifeng, di Swiss pada Sabtu mendatang untuk membahas potensi pelonggaran ketegangan perdagangan antara kedua negara.
Editor: Agung

