
J5NEWSROOM.COM, Nilai transaksi ekspor dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 51,7 juta dolar AS atau setara Rp851,5 miliar hingga April 2025. Capaian ini merupakan hasil dari program penjajakan bisnis ekspor atau business matching yang rutin diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam konferensi pers di Jakarta Pusat pada Jumat, 9 Mei 2025, menyampaikan bahwa program business matching yang digelar setiap bulan melibatkan perwakilan Kemendag di luar negeri yang berperan aktif mencari calon pembeli produk UMKM Indonesia.
“Setiap bulan kita ada business matching dengan perwakilan kita dan sampai dengan April, transaksi UMKM bisa ekspor itu sudah US$51,7 juta. Jadi sekitar Rp850 miliar,” ujarnya.
Budi menjelaskan, pemerintah saat ini mendorong program unggulan bertajuk UMKM Bisa Ekspor. Program ini dirancang untuk membantu pengusaha dalam negeri agar dapat mengakses pasar global, terutama bagi para eksportir pemula. Hingga saat ini, sekitar 340 UMKM telah berpartisipasi dalam program tersebut, sebagian besar merupakan pelaku usaha yang baru pertama kali menjual produk mereka ke luar negeri.
Menariknya, program ini tidak membebankan biaya kepada peserta. Namun, para pelaku UMKM diminta menyediakan kuota internet karena seluruh proses transaksi dilakukan secara daring.
“Setelah mendapatkan pembeli, nanti akan difasilitasi lagi dan ini tidak ada biaya, cukup beli kuota saja karena online,” kata Budi.
Ia berharap strategi ini dapat memperluas jangkauan pasar produk UMKM Indonesia serta memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Editor: Agung

