
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Komisi E DPRD DKI Jakarta menyoroti minimnya jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri di Jakarta yang tidak sebanding dengan jumlah penyandang disabilitas di ibu kota.
Sekretaris Komisi E, Justin Adrian, mengungkapkan bahwa berdasarkan data warga difabel yang mengajukan bantuan, terdapat sekitar 26 ribu orang di Jakarta. Sementara jumlah SLB negeri yang tersedia masih sangat terbatas dan belum tersebar secara merata.
“Saat ini baru ada 13 SLB negeri di Jakarta, jelas masih jauh dari cukup,” ujar Justin melalui laman resmi DPRD DKI Jakarta, Sabtu 17 Mei 2025.
Ke-13 SLB negeri tersebut terdiri dari beberapa sekolah di wilayah Jakarta Selatan, Barat, Utara, Pusat, dan Timur. Namun, menurut Justin, masih banyak orang tua yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan kuota karena keterbatasan kapasitas.
Ia pun mendorong Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera menambah jumlah SLB negeri agar layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus bisa diakses secara merata dan gratis.
“SLB swasta biayanya tinggi, banyak orang tua yang akhirnya terbebani. Kita perlu SLB negeri yang lebih banyak agar bisa mengurangi beban mereka,” jelas Justin.
Ia menambahkan, selain biaya sekolah, para orang tua juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pelatihan dan terapi khusus yang tidak ditanggung BPJS. Maka dari itu, kehadiran SLB negeri yang lebih banyak diharapkan bisa meringankan pengeluaran keluarga dengan anak difabel.
Editor: Agung

