
Oleh Dr Aqua Dwipayana
“BANYAK pengalaman pribadi yang bisa ditulis. Mulai dari upaya mendapatkan beasiswa, persiapan ujian, saat ujian termasuk ketika tes wawancara, hingga menjalani kuliah S2 dan S3 di luar negeri. Semuanya menarik dan banyak orang yang membutuhkan informasi tertulis tentang itu,” ucap saya kepada salah seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah S3 di Jepang.
Senin, 12 April 2025 lalu saat di Fukuoka Jepang, saya ketemu mahasiswa tersebut. Ia kembali ke Jepang untuk melanjutkan kuliah S3. Sebelumnya 2015 – 2018 kuliah S2 di universitas yang sama, Kyushu University.
Saat ngobrol, kami ketemu sekira 6 jam, pukul 10.00 – 16.00 waktu Fukuoka, ia menyampaikan niatnya untuk menulis pengalamannya termasuk saat kuliah di Jepang. Cuma khawatir ada yang menganggapnya ria, sombong, dan sejenisnya. Sehingga sampai sekarang niat tersebut belum terealisasi.
Menyimak yang disampaikannya, saya tegaskan paling utama meniatkan menulis sebagai ibadah, sepenuhnya karena TUHAN. Tujuannya bukan untuk menyombongkan diri apalagi menunjukkan dirinya hebat, tapi berbagi kepada sesama terutama yang berniat melakukan hal yang sama.
Jika telah meniatkan seperti itu, kalau ada yang berkomentar negatif, cuekin saja. Tidak usah ditanggapi. Anggap seperti angin lalu yang lewat begitu saja. Ibaratnya seperti anjing menggonggong kafilah berlalu.
Di dunia ini tidak bisa mengharapkan yang ideal. Maksudnya semua orang mendukung yang dilakukan. Jika ada yang berbeda, merupakan hal yang lumrah. Sehingga tidak usah memikirkannya.
Setiap ada kesempatan, teruslah berbuat baik termasuk melalui tulisan. Itu adalah salah satu cara berbagi kepada sesama.
Tidak Terbantahkan
Terkait dengan tulisan yang berisi pengalaman, tidak ada seorang pun yang bisa membantahnya. Apalagi jika yang menulis adalah yang menjalani sendiri.
Saya tekankan kepada mahasiswa itu agar menulisnya secara runtut dan sistematika. Setelah jadi banyak tulisan, bisa dibukukan.
Itu sesuai dengan pengalaman saya menulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim. Sebagian tulisannya yang dimuat dalam tiga buku tersebut adalah perjalanan saya selama menjadi orang “bebas merdeka”, atasan satu-satunya hanya ALLAH SWT.
Buku-buku itu diminati banyak orang. Sampai sekarang telah terjual lebih dari 300 ribu eksemplar. Semua hasil penjualannya buat kegiatan sosial termasuk telah membiayai umroh ratusan orang. Alhamdulillah…
Saya selalu bersemangat memasarkannya. Membayangkan jika banyak orang membaca buku itu dan tergugah melakukan yang tertulis di buku tersebut maka pahalanya mengalir terus buat saya. Aamiin ya robbal aalamiin…
Setelah menyimak yang saya sampaikan, mahasiswa itu jadi bersemangat. “Insya ALLAH saya coba Pak Aqua. Mohon doa dan dukungannya,” ucap bapak dua anak itu bersemangat. Alhamdulillah…
Dari Bogor saat menikmati udara yang sejuk karena mendung, saya ucapkan selamat menulis dan membagikannya kepada banyak orang. Salam hormat buat keluarga.
16.45 15052025
Penulis adalah Pakar Komunikas dan Motivator Nasional