Puisi-Puisi Muhammad Tajuddin

Penyair kelahiran Sumenep Madura, Muhammad Tajuddin. (Foto: Ist) 

Purnama Di Atas Kebun Raya

Langit pun merah saga
Senja lindap kian tua
Bianglala menorehkan warna jingga

Di ubun-ubun malam
Purnama menari-nari mematangkan doa
Ada percakapan antara bulan dan pepohonan

Cahaya dan sisa air hujan yang ditampung dedaunan
Berdzikir Bersama membiakkan hikmah
Nyaring terdengar di telinga waktu

Kini purnama bersila di atas kebun raya
Maka yang sejati adalah percakapan dalam sunyi
Yang hakiki adalah tarian dalam melodi sepi

Purnama di atas kebun raya
Perhelatan pesta cahaya sepanjang malam
Adalah prosa yang penuh rahasia

Majalengka 30 April 2025

Ayat Ayat Hujan
:Untuk Kota Hujan

Sebelum gumpalan awan menyapa mendung
Izinkan aku memanggilmu rintik
Angin menyapa dedaunan hingga puncak senja
Rasaku berbisik pada bianglala
Yang kian liar di cakrawala
Rintik… Gumamku menirukan suara ritmis
Yang melompat-lompat di ujung rerumputan
Dan mimpi yang berlari kini menjadi diksi
Mengendap-endap dalam puisi
Lewat lidah sepi
Rintik berbisik
Indah sekali

Majalengka 30 April 2025

Di Depan Tugu Kujang

Di depan tugu kujang
Aku tepekur menguyah manisan pala
Otakku terbang ke abad-abad silam
Abad-abad para penjajah menggarong pala dan rempah-rempah
Darahku mendidih
Kujang di tangan kutikamkan ke udara
Setiap usus dan aorta diguyur asinan
Jiwaku menggelegak
Lalu teringat Mayor Oking Jaya Atmaja
Tengku Muslihat sampai Kiai Haji Soleh Iskandar
Lantaran dendam sejarah bukan jalan kehidupan
Maka di zaman milenial ini
Sambil ngopi bersama kacang dan talas Bogor
Aku cukup tegak berdoa saja
Bagai tugu kujang yang gagah perkasa

Majalengka 30 April 2025

M.Tajuddin, penyair kelahiran Sumenep Madura hingga kini berkesenian di Komunitas Sastra Majalengka (KSM). Tulisannya berupa puisi dan esai disiarkan lewat sosial media termasuk media online.Kumpulan puisinya terbit dalam antologi puisi bersama, diantaranya Eksploit Organ Dalam (2021),Gebu Rindu Menembus Waktu (2023), Mutiara Dalam Kalbu (2023) dan Metamorfosa Luka (2023). Kini berdomisili di Majalengka Jawa Barat. Beberapa kali menjuarai lomba penulisan puisi. Dan pada tahun 1996 diundang oleh Taman Ismail Marzuki Jakarta untuk membacakan puisi dalam acara “Mimbar Penyair Abad 21”. Nomor Whatsapp: 081546454139