Di Hadapan Ribuan Pegawai, Paus Leo XIV Tekankan Pentingnya Memori dan Misi Gereja

Paus Leo XIV dalam pertemuan perdana dengan ribuan staf Vatikan. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Vatikan – Paus Leo XIV akhirnya menyapa ribuan staf Vatikan untuk pertama kalinya sejak terpilih melalui Konklaf Kepausan 2025 pada 8 Mei lalu. Pertemuan ini berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025, di Aula Paolo VI, Vatikan, dihadiri lebih dari 3 ribu pegawai dari Kuria Roma, Administrasi Kenegaraan Vatikan (Governatorato), Vikariat Roma, serta otoritas dan karyawan dari berbagai departemen dan kantor di lingkungan Takhta Suci.

Suasana penuh kehangatan terasa saat ribuan staf memberikan tepuk tangan panjang selama tiga menit menyambut kehadiran Paus Leo. Paus pun menyambutnya dengan senyuman dan sempat melontarkan candaan ringan mengenai panjangnya tepuk tangan dibanding sambutannya.

Dalam sambutannya, Paus menyampaikan bahwa momen ini bukanlah waktu untuk memberikan pidato resmi, melainkan kesempatan untuk menyampaikan terima kasih atas pelayanan yang telah diwariskan dari para pemimpin sebelumnya. Ia mengenang masa dua tahun lalu ketika ia meninggalkan Keuskupan Chiclayo di Peru untuk mengemban tugas sebagai Prefek Departemen Uskup, atas penunjukan Paus Fransiskus.

Paus menekankan pentingnya memori dalam tubuh Gereja. Ia menyebut memori bukan sekadar mengenang masa lalu, melainkan juga sebagai penuntun arah di masa kini dan masa depan. Menurutnya, Kuria merupakan lembaga yang memelihara warisan sejarah Gereja serta mendukung pelayanan Takhta Suci agar tetap hidup dan bermakna.

Selain memori, Paus juga menyoroti dimensi misioner dari Kuria Roma dan lembaga-lembaga yang berada di bawah pelayanan Petrus. Ia menyebut reformasi yang dilakukan Paus Fransiskus melalui Konstitusi Apostolik Praedicate Evangelium sebagai upaya konkret menjadikan Kuria sebagai alat penginjilan yang efektif. Hal ini sejalan dengan semangat para pendahulu seperti Santo Paulus VI dan Santo Yohanes Paulus II.

Paus Leo pun mengenang pengalamannya sebagai misionaris Augustinian di Peru, yang menurutnya sangat membentuk panggilan imannya. Ia bersyukur atas pengalaman tersebut dan menyatakan kesiapannya melanjutkan tugas pelayanan sebagai Paus selama Tuhan menghendaki.

Mengulang pesan yang telah disampaikannya pada malam 8 Mei lalu, Paus mengajak Gereja untuk menjadi misioner, membangun jembatan, membuka ruang dialog, serta menyambut siapa pun yang membutuhkan kasih dan kehadiran.

Ia juga mengingatkan bahwa tugas ini berasal dari Tuhan, yang dipercayakan kepada Petrus dan para penerusnya. Karena itu, semua orang di lingkungan Vatikan diharapkan dapat berkontribusi dalam misi persatuan dan kasih, bahkan melalui hal-hal kecil dalam kehidupan kerja sehari-hari. Ia mendorong agar semangat kebersamaan ditumbuhkan melalui sikap saling pengertian, kesabaran, serta kerendahan hati.

Di akhir sambutan, Paus Leo mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama berdoa kepada Bunda Maria agar memberkati seluruh pegawai Kuria Roma dan Vatikan beserta keluarga mereka, terutama anak-anak, lansia, serta mereka yang sedang sakit atau mengalami penderitaan.

Editor: Agung